Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BRI Danareksa (BRIDS) Belum Minat Sediakan Short Selling, Ini Alasannya

BRI Danareksa (BRIDS) belum minat menyediakan transaksi short selling sambil memantau perkembangan pasar saham.
Direktur Utama BRI Danareksa Sekuritas Laksono Widodo (kiri) memberikan pemaparan disaksikan Direktur Pemberitaan & Produksi sekaligus Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Maria Y. Benyamin saat media visit di redaksi Bisnis Indonesia di Jakarta, Selasa (23/4/2024). /Bisnis-Himawan L. N.
Direktur Utama BRI Danareksa Sekuritas Laksono Widodo (kiri) memberikan pemaparan disaksikan Direktur Pemberitaan & Produksi sekaligus Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Maria Y. Benyamin saat media visit di redaksi Bisnis Indonesia di Jakarta, Selasa (23/4/2024). /Bisnis-Himawan L. N.

Bisnis.com, JAKARTA - BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS) menyampaikan belum berminat untuk menyediakan transaksi short selling. Adapun, aturan terkait short selling rencananya akan terbit pada Oktober 2024.

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan ada 10 anggota bursa (AB) atau broker yang menyatakan minatnya untuk mengajukan izin short selling.

Direktur Utama BRI Danareksa Sekuritas Laksono Widodo mengatakan, pihaknya masih akan memantau perkembangan yang ada di pasar saham, serta teknis aturan transaksi short selling.

"Belum [berminat], masih banyak proyek-proyek pengembangan lain di BRIDS dan saat ini kami menunggu perkembangan pasar dan aturan yang ada terkait short selling," ujarnya kepada Bisnis, Jumat (28/6/2024).

Lebih lanjut Laksono mengatakan, waktu yang tepat bagi BEI untuk meluncurkan short selling yakni ketika aturan dan perangkat short selling sudah jelas. Harapannya, short selling akan menambah transaksi di BEI.

Pada perkembangan lain, Laksono juga membeberkan strategi BRIDS untuk menggenjot basis investor, terutama investor ritel. Hal itu sejalan dengan transaksi harian yang ditarget tembus Rp200 miliar.

BRIDS berupaya mendorong basis investor pada 2024 melalui beberapa strategi akuisisi mulai dari penguatan peran tenaga pemasar di setiap cabang, optimalisasi promo dan program marketing untuk pembukaan RDN baru, hingga akselerasi sinergi dengan BRI group.

"BRIDS menargetkan pertumbuhan nasabah ritel sebesar 30% secara Year-on-Year [yoy] dengan nilai transaksi harian sebesar Rp200 miliar," katanya.

Sementara itu, untuk menjaring investor institusi, peningkatan kualitas layanan seperti penguatan sistem dan produk riset tetap menjadi fokus utama BRIDS sebagai partner terpercaya dalam berinvestasi di pasar modal sehingga hal tersebut dapat menjadi katalis dalam pertumbuhan aset investor institusi di 2024.

Diberitakan sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) berjanji akan menunggu kondisi pasar saham kondusif sebelum mengimplementasikan peraturan short selling. Pasalnya, sejauh ini kondisi pasar saham sedang mengalami penurunan atau bearish.

Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik pun mengakui bahwa saat ini bukan waktu yang tepat untuk meluncurkan short selling. Namun, katanya, aturan short selling tetap harus disiapkan. 

Rencananya, aturan terkait short selling itu akan terbit pada Oktober 2024. Namun, Bursa mengatakan tidak akan terburu-buru untuk mengimplementasikan aturan short selling tersebut. 

“Kalau kita bicara hari ini, saya akan bilang hari ini bukan timing yang tepat [meluncurkan short selling]. Tetapi kalau Oktober kita belum punya peraturan, bagaimana? Jadi peraturan tetap kami susun," ujar Jeffrey saat ditemui di Gedung BEI, dikutip Jumat (28/6).

Adapun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) parkir menguat di level 7.063,57 pada Jumat (28/6/2024). Sepanjang tahun berjalan, IHSG masih terkoreksi 2,88% secara Year-to-Date (YtD).

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Thomas Mola
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper