Bisnis.com, JAKARTA – Emiten BUMN jalan tol, PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) buka suara terkait kabar akuisisi 35% saham PT Jasamarga Transjawa Tol atau JTT oleh Metro Pacific Tollways Corp (MPTC), yang terafiliasi dengan Grup Salim.
Marketing and Communication Department Head Jasa Marga Faiza Riani, mengatakan bahwa pihaknya tidak dapat mengungkapkan identitas dari para calon investor karena adanya perjanjian kerahasiaan atau non-disclosure agreement (NDA).
“Kami tidak bisa mengungkapkan identitas dari para calon investor, yang dapat kami tekankan bahwa perusahaan mencari mitra kredibel yang secara jangka panjang mampu memahami, mengapresiasi, dan mencari nilai investasi jangka panjang melalui aset JTT,” tutur Faiza saat dihubungi Bisnis pada Selasa (25/6/2024).
Dia juga menyatakan bahwa kegiatan equity financing PT JTT saat ini masih terus berjalan dan dipersiapkan secara matang, baik melalui proses diskusi maupun finalisasi dengan calon mitra strategis serta para pemangku kepentingan.
Sebelumnya, berdasarkan hasil penelusuran di sejumlah pemberitaan di media Filipina, kabar akuisisi MPTC atas 35% saham JTT disampaikan oleh Manuel V. Pangilinan, Chairman sekaligus CEO Metro Pacific Investments Corporation, induk perusahaan MPTC.
Disebutkan bahwa MPTC dan mitranya GIC Singapura telah melakukan negosiasi dan memenangkan akusisi atas 35% saham JTT. Manuel menyampaikan bahwa kemungkinan besar penandatangan ini akan berlangsung di Jakarta, pekan ini.
Baca Juga
Sebagai informasi, MPTC merupakan operator jalan tol terbesar di Filipina yang memiliki afiliasi dengan Grup Salim melalui First Pacific Company Ltd. Perusahaan investasi ini tercatat memegang 46,3% saham Metro Pacific Investments Corporation, induk MPTC.
MPTC melalui PT Metro Pacific Tollways Indonesia Services (MPTIS) juga menggenggam 74,65% saham PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META). Selain itu, MPTC turut memiliki sekitar 44% saham CII Bridges & Roads, Vietnam.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.