Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Saham BRIS-UNTR saat IHSG Sulit Tembus 7.000

Analis hari ini memberikan rekomendasi saham BRIS hingga UNTR saat IHSG diprediksi sulit menembus level 7.000.
Analis hari ini memberikan rekomendasi saham BRIS hingga UNTR saat IHSG diprediksi sulit menembus level 7.000. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Analis hari ini memberikan rekomendasi saham BRIS hingga UNTR saat IHSG diprediksi sulit menembus level 7.000. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Analis memberikan rekomendasi saham BRIS hingga UNTR saat IHSG diprediksi sulit menembus level 7.000 pada perdagangan hari ini, Senin (10/6/2024).

Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih menyampaikan pada perdagangan Jumat (7/6/2024), IHSG ditutup turun -1,1% atau -76,94 poin ke level 6.897.

"IHSG hari ini (10/6/2024) diprediksi bergerak mixed dalam range 6.850-6.930," paparnya dalam publikasi riset.

Sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain, dari dalam negeri, IHSG mengalami koreksi selama sepekan (3-7 Juni 2024) -1,04%. Penurunan IHSG senada dengan arus keluar investor asing sebesar Rp2,34 triliun.

Selama sepekan Sektor material dasar memimpin penurunan indeks sektoral -4,27%, disusul sektor infrastruktur yang juga turun -4,27%. Pelaku pasar merespon negatif penurunan harga komoditas metal mining menjelang rilis data inflasi AS dan FOMC The Fed pekan ini (10-14 Juni 2024).

Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) melaporkan Cadangan Devisa (Cadev) pada Mei 2024 sebesar US$139 miliar. Perolehan tersebut naik dari bulan sebelumnya sebesar US$136,2 miliar. Posisi Cadev nasional berada di atas standar kecukupan internasional minimal pada kisaran 3 bulan impor.

Dari mancanegara, pelaku pasar mencermati rilis inflasi dan suku bunga the Fed pekan ini. Angka inflasi AS berpotensi masih di atas 3%. Pasalnya, data tenaga kerja yang rilis pada akhir pekan terpantau masih solid. Non Farm Payroll (NFP) pada Mei 2024 naik ke level 272.000 setelah bulan sebelumnya tercatat 165 ribu.

Di sisi lain, tingkat unemployment naik ke level 4% dibandingkan April 2024 sebesar 3,9%. Alhasil, ada potensi The Fed baru akan memangkas suku bunga di akhir tahun 2024.

Dari Asia, Cadangan Devisa (Cadev) Jepang pada Mei 2024 tercatat USD 1.231,6 miliar atau turun dari posisi April 2024 sebesar USD1.279 miliar. Intervensi dalam stabilitas mata uang Yen menjadi pemicu turunnya posisi Cadev.

Saham-saham Pilihan Ajaib Sekuritas

JPFA

  • Buy: 1.360
  • TP: 1400
  • Stop loss: <1.320
  • JPFA berpotensi bullish reversal membentuk bullish piercing di area support. Indikator MACD bar histogram melemah terbatas dan stochastic golden cross di area oversold.
  • JPFA pada kuartal I-2024, berhasil membukukan kenaikan penjualan bersih 18% yoy menjadi Rp13,92 triliun. Dari sisi bottom line, JPFA berhasil membalikan rugi bersih sebesar Rp 249,92 miliar pada kuartal I-2023 menjadi laba bersih pada kuartal I-2024 senilai Rp 664,82 miliar.

UNTR

  • Buy: 22.800
  • TP: 23.500
  • Stop loss: <22.000
  • UNTR berpotensi reversal dari area bearish jangka pendek membentuk pola morning star. Indikator MACD bar histogram positif dan stochastic crossing di are middle to oversold.
  • UNTR memproyeksikan penjualan alat berat di tahun 2024 sebesar 4.000 unit. Hingga kuartal I-2024 penjualan alat berat mencapai 1.126 unit atau mencapai 28% dari target. Meskipun penjualan alat berat tahun ini cukup volatil, namun prospek kedepan dengan stabilnya harga komoditas pasca pemangkasan suku bunga jadi katalis positif bagi UNTR.


BRIS

  • Buy: 2.180
  • TP: 2.240
  • Stop loss: <2.000
  • BRIS berpotensi bullish reversal di area support membentuk morning star. Indikator MACD bar histogram melemah terbatas dalam momentum akumulasi.
  • Per April 2024, BRIS bukukan kenaikan laba bersih +15% yoy menjadi Rp2,2 triliun. Secara bulanan (mom), laba bersih BRIS terkoreksi 19% mom di level Rp531 miliar. Dari sisi topline, financing tumbuh 18% yoy menjadi Rp251,6 triliun.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper