Bisnis.com, JAKARTA — Emiten CPO PT Dharma Satya Nusantara Tbk. (DSNG) akan melakukan pembagian dividennya sebesar Rp233,2 miliar kepada para investor pada 4 Juli 2024.
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dividen DSNG akan mengalami cum date di pasar reguler dan negosiasi pada Kamis 13 Juni 2024. Selanjutnya, tanggal ex dividen di pasar reguler dan negosiasi adalah pada 14 Juni 2024.
Sementara itu, cum dividen untuk pasar tunai adalah pada 19 Juni 2024, dengan tanggal ex dividen di pasar tunai pada 20 Juni 2024. Tanggal daftar pemegang saham yang berhak atas dividen tunai pada 19 Juni 2024. Tanggal pembayaran dividen akan dilakukan PDPP pada 4 Juli 2024.
Sebelumnya, RUPST PT Dharma Satya Nusantara Tbk. (DSNG) yang digelar pada Rabu (5/6/2024) telah menyepakati pembagian dividen tunai sebesar Rp233,2 miliar.
Manajemen DSNG menjelaskan jumlah dividen tunai yang dibagikan tersebut sekitar 28% dari laba bersih DSNG. Dengan jumlah dividen senilai total Rp233,2 miliar, maka pemegang saham akan mendapatkan dividen senilai Rp22 per saham.
Direktur Utama DSNG Andrianto Oetomo menjelaskan, perseroan tidak menyisihkan dana cadangan wajib karena jumlah dana cadangan wajib DSNG sudah mencapai jumlah minimum yang diwajibkan oleh ketentuan yang berlaku.
Baca Juga
Menurut Andrianto, sejak IPO pada tahun 2013 lalu, DSNG selalu membagikan dividen tunai kepada para pemegang saham, demikian pula dengan tahun 2023.
Meskipun pada tahun 2023 DSNG menghadapi tantangan kenaikan biaya produksi produk kelapa sawit karena melonjaknya harga pupuk secara signifikan akibat situasi geopolitik perang Rusia dan Ukraina.
Hal tersebut ditambah melemahnya ekonomi global dan tingginya suku bunga pinjaman dolar AS yang berkepanjangan, sehingga berimbas pada kelesuan industri properti dan produk kayu dunia, namun DSNG masih mampu membukukan kinerja yang positif.
"Kami berupaya untuk menjaga perolehan EBITDA dan laba, meskipun mengalami penurunan dibandingkan tahun 2022 lalu. Sebagai perusahaan publik, kami berkomitmen untuk selalu memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham melalui perolehan laba, meskipun kondisi ekonomi global sedang mengalami perlambatan dan juga faktor geopolitik yang berdampak pada kenaikan harga pupuk,” ujar Andrianto dalam keterangan resminya, Rabu (5/6/2024).
Sebagai informasi sepanjang tahun 2023 lalu, DSNG mencatatkan penjualan sebesar Rp9,4 triliun dengan EBITDA Rp2,4 triliun, dan laba bersih mencapai Rp842 miliar.
Segmen bisnis kelapa sawit masih berkontribusi terhadap pendapatan DSNG sebesar 88%, yang diikuti oleh segmen bisnis produk kayu dan energi terbarukan masing-masing 11,3% dan 0,7%.
______
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.