Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Profil Komisaris dan Direksi Baru Pertamina Geothermal (PGEO)

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) mengganti dua komisaris dan 1 direksi dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUSPT). Simak Profilnya.
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) mengganti dua komisaris dan 1 direksi dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUSPT). Bisnis-Emanuel B. Caesario.
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) mengganti dua komisaris dan 1 direksi dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUSPT). Bisnis-Emanuel B. Caesario.

Bisnis.com, JAKARTA — Entitas Pertamina PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) mengganti dua komisaris dan 1 direksi dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUSPT).

Dua komisaris baru PGEO yaitu Abdulla Zayed sebagai komisaris independen serta John Eusebius Iwan Anis sebagai komisaris. Adapun di posisi direktur eksplorasi dan pengembangan adalah Edwil Suzandi.

Berikut profil tiga pengurus baru Pertamina Geothermal Energy:

  1. Edwil Suzandi

Edwil Suzandi mengambil alih posisi Direktur Eksplorasi dan Pengembangan dari Rachmat Hidajat. Sebelumnya, dia menjabat sebagai Executive Vice President Bisnis Hulu di PT Pertamina Hulu Rokan. 

Dengan fokus pada swasembada energi nasional, Edwil telah memberikan kontribusi di Wilayah Kerja (WK) Rokan, salah satunya adalah mencatatkan lifting migas sebanyak 59 juta barel pada tahun 2023, menjadikan WK Rokan sebagai produsen minyak terkemuka di Indonesia. Selama bertahun-tahun di PT Pertamina sejak 2010, Edwil telah mengisi sejumlah posisi kunci dalam proyek-proyek pengembangan hulu migas.

Sebelumnya Edwil juga menjabat sebagai Wakil Presiden Produksi & Proyek di PT Pertamina Hulu Energi, Direktur Operasional dan Country Manager di Pertamina Algeria EP, dan Wakil Presiden Operasi Negara di Pertamina Internasional EP Iraq. 

Abdulla Zayed
Abdulla Zayed

  1. Abdulla Zayed 

Kemudian Abdulla Zayed, yang menggantikan Sujit S. Parhar, merupakan Direktur Pengembangan dan Investasi Wilayah Asia dan Afrika di Masdar, perusahaan energi terbarukan yang berbasis di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. 

Dengan pengalaman hampir 15 tahun di industri energi, Abdulla telah menjabat berbagai posisi kunci, termasuk sebagai Analis Keuangan dan Komersial Energi Terbarukan di Masdar. Saat ini, Abdulla Zayed juga menjabat sebagai Direktur Utama di MW Energy, suatu joint venture antara Masdar dan W Solar Investment, anak perusahaan investasi Alpha Dhabi. 

  1. John Eusebius Iwan Anis

Komisaris baru yang lain yaitu John Eusebius Iwan Anis menggantikan Dannif Danusaputro, menjabat juga sebagai Direktur Utama PT Pertamina Power Indonesia. Sebelumnya, John telah menduduki sejumlah posisi strategis di PT Pertamina, termasuk sebagai Direktur Utama di PT Pertamina Hulu Indonesia dan PT Pertamina Internasional EP. 

Selama masa jabatannya di PT Pertamina Hulu Indonesia, John Eusebius Iwan Anis berhasil menggerakkan inovasi yang menghasilkan pencapaian di atas target produksi migas. Dengan pengalaman kerja hampir 30 tahun di sektor energi, kehadiran John Anis di Perseroan diharapkan akan membantu dalam mengoptimalkan kinerja produksi dan operasi secara berkelanjutan.

Dividen PGEO

Sebelumnya, RUPST PT Pertamina Geothermal Rnergy Tbk. (PGEO) juga memutuskan pembagian dividen final tahun buku 2023 sebesar US$128,4 juta atau setara Rp2,06 triliun (dengan estimasi kurs jisdor Rp16.095). 

Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy Julfi Hadi mengatakan keputusan pembagian dividen berdasarkan persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Selasa (28/5/2024). 

“Pemegang saham menyetujui penggunaan laba bersih, yaitu untuk dividen sebesar US$128,4 juta atau 78,5% dari laba bersih tahun buku 2023, dan sebesar US$35,1 juta atau 21,5% dari laba bersih dialokasikan dan dibukukan sebagai cadangan wajib,” kata Julfi dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (28/5/2024). 

Jika mengasumsikan jumlah saham PGEO yang beredar saat ini sebesar 41.495.007.591 lembar, maka dividen per share adalah sekitar Rp49,80 per lembar. 

Sepanjang 2023, PGEO membukukan pendapatan sebesar US$406,28 juta atau setara Rp6,29 triliun (Kurs Jisdor Rp15.493 per 29 Desember 2023) sepanjang tahun 2023. Pendapatan tersebut naik 5,24% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$386,06 juta. 

PGEO juga mencatatkan laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar US$163,59 juta atau setara Rp2,53 triliun. Angka tersebut naik 28,47% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar US$127,34 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper