Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BEI Sebut Saham BREN Berisiko Masuk Papan Pemantauan Khusus 1 Bulan

Bursa Efek Indonesia (BEI) mengonfirmasi saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) berisiko masuk papan pemantauan khusus setelah mengalami suspensi.
Karyawan beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) mengonfirmasi saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) berisiko masuk papan pemantauan khusus setelah mengalami suspensi dua hari bursa.

Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan Kristian Manullang mengatakan saham BREN berisiko masuk papan pemantauan khusus. Pasalnya, dalam kriteria nomor 10 Bila mengacu pada peraturan Bursa Efek Indonesia (BEI) saham yang masuk dalam papan pematauan khusus, salah satu kriterianya adalah suspensi. Pada poin nomor 10 disebutkan saham yang masuk papan pemantauan khusus karena dikenakan penghentian sementara perdagangan Efek selama lebih dari 1 (satu) hari bursa yang disebabkan oleh aktivitas perdagangan.

Adapun pada Selasa (28/5/2024), saham BREN terhitung telah dua hari bursa terkena suspensi.

“Benar [berpotensi masuk papan pemantauan khusus],” katanya.

Kristian menambahkan ada potensi saham BREN akan terkurung di papan pemantauan khusus selama sebulan. “Apabila tindakan pengawasan suspensi sampai pengumuman lebih lanjut dibuka atas saham tertentu, maka saham tersebut akan masuk papan pemantauan khusus selama 1 bulan,” jelasnya.

Kristian menyatakan dalam rangka perlindungan investor, Bursa melakukan tindakan pengawasan antara lain  Unusual Market Activity (UMA), Suspensi Cooling Down selama 2 sesi dan Suspensi sampai pengumuman lebih lanjut.

Adapun ketiga jenis tindakan pengawasan ini, lanjutnya, bukan sanksi terhadap saham tertentu, namun adalah tindakan untuk mendukung perlindungan investor.

“Jadi, apabila ada tindakan pengawasan ini, investor perlu mempertimbangkan keputusan investasinya dengan mendapatkan informasi sebanyak yang diperlukan terhadap saham-saham tertentu yang dikenakan tindakan pengawasan bursa, sebelum memutuskan membeli atau menjual saham tersebut,” jelasnya.

Sebelumnya, BEI telah meminta penjelasan BREN terkait beberapa hal salah satunya anomali pergerakan harga saham serta jumlah investor yang berkurang.

Corporate Secretary BREN Merly mengatakan penurunan jumlah investor pada April 2024 berasal dari investor retail yang kemungkinan melakukan aksi profit taking ketika terjadi peningkatan harga saham BREN. Hal ini tercermin juga dari jumlah kepemilikan saham oleh investor institusional yang terus melakukan akumulasi.

“Menurut perkiraan kami, kondisi ini terjadi khususnya berkaitan dengan naiknya harga saham akibat masuknya Perseroan ke dalam S&P Global Clean Energy Index & iShares Clean Energy pada tanggal 19 April 2024,” kata Merly, dikutip Selasa (28/5/2024).

Selain mempertanyakan penurunan jumlah investor, Bursa juga meminta penjelasan terkait kenaikan harga saham saat volume penjualan turun.

BREN mengklaim ada tiga faktor yang menyebabkan harga saham tidak turun saat volume penjualan berkurang, di antaranya sektor EBT yang diminati global, minimnya sektor EBT di BEI serta keinginan investasi jangka panjang oleh investor.

--------------------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper