Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Strategi BRIDS Genjot Basis Investor, Bidik Transaksi Harian Rp200 Miliar

BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS) menggenjot basis investor demi mencapai target transaksi harian Rp200 miliar.
Direktur Utama BRI Danareksa Sekuritas Laksono Widodo (kiri) memberikan pemaparan disaksikan Direktur Pemberitaan & Produksi sekaligus Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Maria Y. Benyamin saat media visit di redaksi Bisnis Indonesia di Jakarta, Selasa (23/4/2024). /Bisnis-Himawan L. N.
Direktur Utama BRI Danareksa Sekuritas Laksono Widodo (kiri) memberikan pemaparan disaksikan Direktur Pemberitaan & Produksi sekaligus Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Maria Y. Benyamin saat media visit di redaksi Bisnis Indonesia di Jakarta, Selasa (23/4/2024). /Bisnis-Himawan L. N.

Bisnis.com, JAKARTA - BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS) membeberkan strategi untuk menggenjot basis investor, terutama investor ritel. Hal itu sejalan dengan transaksi harian yang ditarget tembus Rp200 miliar.

Berdasarkan data statistik Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), per April 2024 total aset di pasar modal terus tumbuh menyentuh Rp8.096 triliun, di tengah koreksi pasar modal sepanjang tahun ini.  

Adapun dari porsi tersebut, investor institusi menggenggam 83,47% aset, dan sisanya 16,53% dari investor individu. Adapun, dari sisi jumlah investor, hingga April, KSEI mencatat 12,78 juta SID.

Direktur Utama BRI Danareksa Sekuritas Laksono Widodo mengatakan, BRIDS berupaya mendorong basis investor pada 2024 melalui beberapa strategi akuisisi mulai dari penguatan peran tenaga pemasar di setiap cabang, optimalisasi promo dan program marketing untuk pembukaan RDN baru, hingga akselerasi sinergi dengan BRI group.

"BRIDS menargetkan pertumbuhan nasabah ritel sebesar 30% secara year-on-year [yoy] dengan nilai transaksi harian sebesar Rp200 miliar," ujar Laksono kepada Bisnis, dikutip Selasa (28/5/2024).

Selain itu, Laksono mengatakan hal terpenting dalam akuisisi investor adalah kualitasnya, sehingga dengan pertumbuhan jumlah investor yang pesat diharapkan dapat diikuti dengan peningkatan jumlah aset.

"Untuk investor institusi, peningkatan kualitas layanan seperti penguatan sistem dan produk riset tetap menjadi fokus utama BRIDS sebagai partner terpercaya dalam berinvestasi di pasar modal sehingga hal tersebut dapat menjadi katalis dalam pertumbuhan aset investor institusi di 2024," katanya.

Di lain sisi, sentimen eksternal tengah menyebabkan koreksi di pasar modal sepanjang 2024. Bloomberg mencatat hingga perdagangan terakhir, Senin (27/5) bahwa terjadi  koreksi di pasar saham.

Hal itu tecermin pada kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG) yang bergerak pada zona  merah, turun 1,33% secara tahun berjalan.  Sementara itu, kinerja pasar  surat utang yang tecermin pada Indonesia Composite Bond Index (ICBI) tumbuh 1,45% pada periode yang sama. 

Laksono mengatakan, ekspektasi investor global atas penurunan tingkat suku bunga AS, yang mendorong aliran dana masuk ke aset berisiko, termasuk emerging market seperti Indonesia. Sejauh ini, Bank Sentral AS The Fed masih menahan suku bunga di kisaran 5,25%-5,5%.

Adapun, kinerja keuangan kuartal IV/2023 beberapa sektor unggulan di IHSG seperti bank dan telekomunikasi yang melampaui proyeksi analis, dan mendorong optimisme proyeksi laba tahun 2024 dan target harga saham.

"Sementara itu untuk faktor negatif, tekanan geopolitik masih menghantui prospek pertumbuhan perekonomian global maupun domestik," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper