Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top 5 News Bisnisindonesia.id: Babak Baru Emiten Telekomunikasi dan Tren Properti Hijau

Babak baru industri telekomunikasi menjadi salah satu berita pilihan yang dirangkum dalam Top 5 News Bisnisindonesia.id edisi Senin (27/5/2024).
Teknisi melakukan pengecekan dan perbaikan perangkat pemancar telepon selular atau Base Tranceiver Station (BTS)di Malino, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Selasa (13/12).
Teknisi melakukan pengecekan dan perbaikan perangkat pemancar telepon selular atau Base Tranceiver Station (BTS)di Malino, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Selasa (13/12).

Bisnis, JAKARTA - Kehadiran Starlink cukup mendistorsi status quo bisnis emiten telekomunikasi selama ini. Para pemain pun menatap persaingan baru lebih optimistis dan tetap menjaga faktor kompetitifnya.

Babak baru industri telekomunikasi menjadi salah satu berita pilihan yang dirangkum dalam Top 5 News Bisnisindonesia.id edisi Senin (27/5/2024). Selain itu, sejumlah ulasan komprehensif lainnya turut tersaji untuk pembaca seperti gotong royong jaga inflasi hingga sengkarut kasus korupsi Tol MBZ. Berikut selengkapnya:

1. Babak Baru Emiten Telekomunikasi

PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat) dan Starlink melakukan Penandatanganan Kerja Sama (PKS) untuk layanan segmen enterprise berbagai wilayah di Indonesia. Anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk itu memastikan kerja sama tak mengganggu keamanan dan kedaulatan nasional.

Kerja sama ini memungkinkan Telkomsat untuk menggelar layanan bisnis (business services) berbasis Starlink yang kompetitif dan setara dengan penawaran paket bisnis yang ditawarkan melalui website Starlink.

Babak baru ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam mendukung program pemerintah untuk percepatan pemerataan konektivitas di seluruh wilayah Indonesia. 

Di samping layanan Starlink, Telkomsat yang baru saja sukses meluncurkan dan mengoperasikan Satelit Merah Putih 2 pada awal tahun ini, juga terus menunjukkan keseriusannya untuk meningkatkan kapasitas dan menggelar konektivitas di wilayah 3T. 

2. Gotong Royong Jaga Inflasi

Intervensi aktif pemerintah dinilai berhasil menurunkan tingkat inflasi pada April 2024, seiring dengan meredanya El Nino.

Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky menyampaikan bahwa berkat keberhasilan pengelolaan pasokan pangan oleh pemerintah dan dampak moderat dari El-Nino, meredanya tekanan inflasi harga pangan telah berdampak pada rendahnya inflasi pada periode Idulfitri 2024.

Tingkat inflasi pada periode Idulfitri atau pada April 2024 tersebut yang sebesar 3,0% secara tahunan kata Riefky cenderung lebih rendah dibandingkan dengan periode 3 tahun terakhir. 

Inflasi pada April 2024 secara bulanan yang sebesar 0,25% pun melandai setelah mencapai puncaknya sebesar 0,52% secara bulanan pada Maret 2024. Perlambatan inflasi umum tersebut sejalan dengan meredanya tekanan pada harga pangan, yang memiliki bobot terbesar dalam perhitungan inflasi. Bagaimana upaya pemerintah mengendalikan inflasi ini?

3. Sengkarut Pusaran Korupsi Tol Layang MBZ

Jalur tol layang Mohammed Bin Zayed (MBZ) sebagai simbol hubungan diplomatik Indonesia dan Uni Emirat Arab harus tercederai oleh kasus korupsi di seputaran proyek tersebut. 

Kejaksaan Agung menetapkan empat tersangka dalam kasus dugaan korupsi jalan tol MBZ. Mereka adalah eks Direktur Utama PT Jasa Marga Jalan Layang Cikampek (JCC) Djoko Dwiyono, Ketua Panitia Lelang JJC Yudhi Mahyudin, Direktur Operasional PT Bukaka Teknik Utama, Sofiah Balfas, dan Staf Tenaga Ahli Jembatan PT LAPI Ganeshatama Consulting Tony Budianto Sihite. 

Dalam perkara ini, persengkongkolan para terdakwa itu menimbulkan kerugian keuangan negara sebesar Rp510 miliar. Kasus ini terungkap karena dalam pelaksanaan pengadaan pekerjaan diduga terdapat perbuatan melawan hukum, apa itu?

​4. Nestapa Negeri Maritim Tapi Minim Investasi Kelautan Pangan

Secara keseluruhan, realisasi investasi di Tanah Air pada kuartal I/2024 terbilang apik, yakni mencapai Rp401,5 triliun dan tumbuh 22,1% secara tahunan. Namun, secara sektoral, realisasi buat sektor-sektor primer seperti produksi pangan dan perikanan cenderung masih loyo.

Berdasarkan data National Single Window for Investment (NSWI) Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi sepanjang kuartal I/2024 untuk sektor pertanian dan perikanan tak jauh berubah ketimbang periode sebelumnya.

Sektor perikanan tampak paling memprihatinkan, sebab menempati urutan terbawah buat penanaman modal asing (PMA) maupun penanaman modal dalam negeri (PMDN). Mencerminkan belum menjadi sektor prioritas untuk dioptimalkan.

5. Tren Pengembang Bangun Properti Hijau dan Ramah Lingkungan

Pandemi Covid-19 membawa sebuah tren bangunan hunian hijau yang kian dilirik. Semakin hijau dan ramah lingkungan sebuah lingkungan memberikan nilai tambah dan peminatnya semakin besar. Hal ini membuat pengembang secara jorjoran membangun produk hunian dengan konsep hijau atau ramah lingkungan.  

Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia Syarifah Syaukat menuturkan hunian ramah lingkungan secara pragmatis memberikan opsi pada efisiensi penggunaan energi yang berujung pada penghematan biaya listrik. Namun, sejatinya hunian ramah lingkungan memiliki tujuan jangka panjang untuk pelestarian usia lingkungan hidup.

“Memang untuk hunian hijau dan ramah lingkungan segmen yang terbatas sehingga diperlukan edukasi yang intensif agar seluruh lapisan konsumen memahami dan memiliki preferensi pada jenis hunian ramah lingkungan,” ujarnya kepada Bisnis, dikutip Minggu (26/5/2024).  

Hunian dengan konsep ramah lingkungan ini biasanya dilengkapi dengan ruang terbuka hijau. Vegetasi dalam ruang terbuka hijau menjadi instrumen penyerap polusi udara dan serapan air hujan.

Keberadaan ruang terbuka hijau menjadi salah satu instrumen yang dapat membantu memberikan filter terhadap polutan dalam lingkungan hidup.​​​​​

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rayful Mudassir
Editor : Rayful Mudassir
Sumber : Bisnisindonesia.id
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper