Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah emiten di Bursa Efek Indonesia tercatat memiliki produk jamu. Di antaranya ialah PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF), PT Mustika Ratu Tbk. (MRAT), hingga PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO).
Tepat pada hari ini, 27 Mei 2024, diperingati sebagai Hari Jamu Nasional. Peringatan hari tersebut, ditujukan untuk mengenang dan memperkenalkan khasiat jamu yang sangat baik bagi kesehatan.
Jamu merupakan olahan minuman yang dibuat dengan bahan rempah tradisional khas Indonesia. Minuman yang sarat manfaat ini menjadi alternatif pengobatan bagi masyarakat. Jamu menjadi salah satu minuman yang banyak dikenal dan sangat layak dikatakan sebagai warisan budaya Indonesia.
Peringatan Hari Jamu Nasional ditetapkan pada tahun 27 Mei tahun 2008, untuk meresmikan jamu sebagai kearifan lokal budaya di Indonesia. Peresmian tersebut, menobatkan jamu sebagai racikan yang mampu meningkatkan kesehatan dan kebugaran masyarakat Indonesia.
Sementara itu, saham–saham di industri kesehatan sering kali menjadi salah satu pilihan investasi yang cukup menarik untuk dimiliki. Selain memiliki prospek yang kuat, saham kesehatan juga merupakan salah satu saham yang memiliki potensi yang cukup tinggi.
Per Senin (27/5/2024) ini ada sebanyak 33 saham perusahaan kesehatan dan farmasi yang sudah berhasil melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan masuk ke dalam IDXHealthcare.
Baca Juga
Sektor saham kesehatan dan farmasi merupakan sektor yang menampung perusahaan serta industri yang banyak melakukan kegiatan pekerjaan di sektor kesehatan. Biasanya perusahaan ini melakukan penjualan terhadap obat-obatan, peralatan kesehatan, hingga jasa rumah sakit, laboratorium, maupun layanan kesehatan lainnya.
Emiten kesehatan pun mengincar pertumbuhan kinerja pada 2024. Salah satunya raksasa farmasi Kalbe Farma.
Direktur Utama Kalbe Farma Irawati Setiady mengatakan dengan fundamental yang kuat dan memanfaatkan peluang reformasi sektor kesehatan melalui berbagai inisiatif bisnis, KLBF tetap optimis untuk terus bertumbuh di tengah kondisi pasar yang masih cukup menantang.
“Perseroan mempertahankan target tahun 2024 dengan pertumbuhan penjualan pada kisaran 6%– 7%, pertumbuhan laba bersih pada kisaran 13%– 15%, serta belanja modal maksimal Rp1 triliun,” kata dia, Kamis (16/5/2024).
Hingga kuartal I/2024, KLBF telah menyerap belanja modal sekitar Rp200 miliar dari total belanja modal yang dianggarkan sebesar Rp1 triliun.
Sementara itu, untuk mengatasi volatilitas rupiah, KLBF menerapkan sejumlah strategi seperti reformulasi produk, secara hati-hati menaikkan harga produk, serta pengelolaan cost agar margin tetap terjaga. KLBF juga mendukung pemerintah dalam penerapan aturan terkait tingkat komponen dalam negeri. (Fasya Kalak Muhammad)
Daftar Emiten Kesehatan di BEI
- PT Bundamedik Tbk. (BMHS)
- PT Charlie Hospital Semarang (RSCH)
- PT Darya-Varia Laboratoria Tbk. (DVLA)
- PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk. (DGNS)
- PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk. (PRAY)
- PT Haloni Jane Tbk. (HALO)
- PT Hetzer Medical Indonesia Tbk. (MEDS)
- PT Ikapharmindo Putramas Tbk. (IKPM)
- PT Indofarma Tbk. (INAF)
- PT Itama Ranoraya Tbk. (IRRA)
- PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO)
- PT Jayamas Medica Industri Tbk. (OMED)
- PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF)
- PT Kedoya Adyaraya Tbk. (RSGK)
- PT Kimia Farma Tbk. (KAEF)
- PT Maja Agung Latexindo Tbk . (SURI)
- PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL)
- PT Merck Tbk. (MERK)
- PT Metro Healthcare Indonesia Tbk. (CARE)
- PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. (MIKA)
- PT Multi Medika Internasional Tbk. (MMIX)
- PT Murni Sadar Tbk. (MTMH)
- PT Organon Pharma Indonesia Tbk. (SCPI)
- PT Penta Valent Tbk. (PEVE)
- PT Phapros Tbk. (PEHA)
- PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA)
- PT Pyridam Farma Tbk. (PYFA)
- PT Royal Prima Tbk. (PRIM)
- PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk. (SAME)
- PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk. (SRAJ)
- PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO)
- PT Soho Global Health Tbk. (SOHO)
- PT Tempo Scan Pacific Tbk. (TSPC)