Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Anjlok Nyaris 2% Usai The Fed Beri Kisi-Kisi Penurunan Suku Bunga

Harga emas global anjok nyaris 2% pada perdagangan rabu (22/5) karena para pedagang mulai menarik diri dari spekulasi penurunan suku bunga The Fed tahun ini.
Harga emas global anjok nyaris 2% pada perdagangan rabu (22/5) karena para pedagang mulai menarik diri dari spekulasi penurunan suku bunga The Fed tahun ini./Pexels.
Harga emas global anjok nyaris 2% pada perdagangan rabu (22/5) karena para pedagang mulai menarik diri dari spekulasi penurunan suku bunga The Fed tahun ini./Pexels.

Bisnis.com, JAKARTA — Harga emas anjlok nyaris 2% pada penutupan perdagangan Rabu (22/5/2024) karena para pedagang mulai menarik diri dari spekulasi penurunan suku bunga Federal Reserve tahun ini.

Mengutip Reuters, harga emas di pasar spot turun 1,8% menuju level US$2,377.43 per ounce setelah mencapai rekor tertinggi US$2,449.89 pada hari Senin (19/5).

Sementara emas berjangka AS ditutup 1,4% lebih rendah menjadi $2,392.90. Indeks dolar AS (.DXY) naik 0,3%, membuat emas batangan lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

“Anda melihat beberapa likuidasi selama seminggu, beberapa aksi ambil untung oleh pedagang berjangka jangka pendek; semuanya bukan hal yang aneh di pasar yang mencapai rekor tertinggi,” kata Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals.

"Besok akan menjadi hari perdagangan yang penting jika pembeli perlu bangkit kembali, jika tidak, mungkin akan terjadi kerusakan grafik jangka pendek."

Pejabat Federal Reserve mengindikasikan bahwa dibutuhkan waktu lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya untuk mendapatkan kepercayaan lebih besar terhadap inflasi yang bergerak ke 2%, menurut risalah sesi bank sentral AS pada 30 April-1 Mei.

Emas batangan juga dikenal sebagai lindung nilai inflasi, namun biaya peluang untuk memegang aset tanpa bunga ini meningkat seiring dengan kenaikan suku bunga.

Emas juga tertahan oleh penundaan penurunan suku bunga dan ketakutan resesi yang tidak terpenuhi serta penjualan oleh investor barat, kata Everett Millman, kepala analis pasar di Gainesville Coins.

Akhir-akhir ini, data ekonomi menunjukkan tren penurunan inflasi, namun pengambil kebijakan bank sentral AS mengatakan bahwa The Fed harus menunggu beberapa bulan lagi untuk memastikan bahwa inflasi benar-benar kembali ke target 2% sebelum memangkas suku bunga.

Sementara itu, harga perak di pasar spot turun lebih dari 3% menjadi US$30,84 per ounce, setelah mencapai level tertinggi dalam lebih dari 11 tahun pada hari Senin (19/5).

Haraga platinum juga turun 0,9% menjadi US$1.036,80, dan paladium anjok sekitar 3% menjadi US$999,75.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ibad Durrohman
Editor : Ibad Durrohman
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper