Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Komoditas Hari Ini (22/5): Tembaga Turun Tipis, Emas Stabil

Harga komoditas tembaga turun tipis dari level tertinggi sepanjang masanya pada Senin (21/5/2024).
Gulungan kabel tembaga di pabrik Uralelectromed OJSC Copper Refinery yang dioperasikan oleh Ural Mining and Metallurgical Co. di Verkhnyaya Pyshma, Rusia, Selasa (7/3/2017)./Bloomberg-Andrey Rudakov
Gulungan kabel tembaga di pabrik Uralelectromed OJSC Copper Refinery yang dioperasikan oleh Ural Mining and Metallurgical Co. di Verkhnyaya Pyshma, Rusia, Selasa (7/3/2017)./Bloomberg-Andrey Rudakov

Bisnis.com, JAKARTA - Harga komoditas logam terpantau variatif pada akhir perdagangan Senin (21/5/2024). Tembaga turun tipis dari level tertinggi sepanjang masanya.

Harga kontrak berjangka tembaga di London Metal Exchange melemah 0,28% ke level US$10.859, setelah menyentuh level tertinggi sepanjang masa di US$11.000 per metrik ton.

Melansir Bloomberg, reli harga tembaga menunjukkan tanda-tanda mereda setelah mencapai level tertinggi sepanjang masa. Investor memperingatkan bahwa reli mungkin telah berjalan di tengah fundamental logam olahan yang lemah.

Banyak pelaku pasar perdagangan fisik memperingatkan bahwa harga bergerak mendahului sinyal kondisi pasar yang mendasarinya. Permintaan masih relatif lemah, terutama di China sebagai pembeli utama, di mana tingkat persediaan tetap tinggi dan pemasok kabel dan batangan tembaga telah memangkas produksinya.

Perjuangan ekonomi China masih menjadi sorotan. Data terbaru yang menunjukkan hanya ada sedikit tanda perubahan dalam industri properti. Sektor ini telah menjadi penghambat utama konsumsi di negara konsumen logam terbesar ini.

Sementara itu, harga kontrak berjangka nikel di London Metal Exchange ditutup di level US$21.575 per ton pada Selasa (21/5/2024). Adapun harga nikel di pasar tunai mencapai US$21.275 per ton.

Harga Emas

Berdasarkan data Bloomberg, harga emas di pasar spot telah menguat 0,03% ke level 2.421,77 pada pukul 06.46 WIB. Kemudian, harga emas Comex kontrak Agustus 2024 melemah -0,02% ke level US$2.448,70 per troy ounce pada pukul 06.26 WIB. 

Mengutip Reuters, harga emas turun mendekati puncak rekor yang dicapai pada sesi sebelumnya pada Selasa (21/5) karena dolar yang tetap stabil, namun tetap bertahan di level US$2.400 karena minat sebagai aset safe-haven dan prospek penurunan suku bunga Amerika Serikat (AS) pada 2024. 

“[Ketika emas mencapai rekor tertinggi US$2.449,89 pada Senin (20/5/2024)] gambaran umum belum benar-benar berubah (sejak Maret) ... yang hanya merupakan latar belakang lingkungan makroekonomi dan geopolitik global yang sangat menarik bagi emas," tutur direktur pelaksana di Fokus Logam, Nikos Kavalis. 

Kekhawatiran mengenai meningkatnya utang pemerintah AS yang pesat seiring dengan upaya Bank Sentral AS untuk melakukan soft landing merupakan pendorong bagi sebagian investro. 

Data terkini juga menunjukan bahwa inflasi AS kembali mengalami tren penurunan, namun beberapa pengambil kebijakan The Fed tetap berhati-hati dalam menurunkan suku bunganya terlalu cepat tetapi menolak perlunya kenaikan.

Sementara itu di China, tengah dilakukannya upaya untuk menstabilkan sektor properti yang dilanda krisis, para investor cenderung berinvestasi dalam emas sebagai aset safe-haven.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper