Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Berpeluang ke 7.350, Rekomendasi Saham ADMR-BRIS

IHSG berpotensi konsolidasi di rentang 7.150-7.350, RHB Sekuritas pun memberikan rekomendasi saham dan sektor saham pilihan.
Karyawan beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) berpotensi konsolidasi di rentang 7.150-7.350. RHB Sekuritas memberikan rekomendasi saham dan sektor saham pilihan.

Analis RHB Sekuritas Muhammad Wafi menyampaikan IHSG terlihat melakukan koreksi dan breakdown support garis MA50 meski dengan volume rendah. Selama dibawah garis MA50 maka berpeluang untuk menguji support garis MA20.

"Namun jika kembali breakout garis MA50 maka berpeluang untuk kembali rebound dan membuat Higher High (HH) level. Range pergerakan IHSG saat ini berada dikisaran 7.150 hingga 7.350," paparnya dalam publikasi riset.

Rekomendasi Saham RHB Sekuritas

BBCA

  • Bank Central Asia terlihat kembali melakukan koreksi meski dengan volume rendah. Selama diatas garis MA200 maka berpeluang untuk kembali rebound dan breakout resistance garis MA5 dan menguji resistance garis MA20.
  • Buy area disekitar 9350 dengan target jual di 10000 hingga 10400. Cut loss di 9200.

UNVR

  • Unilever Indonesia terlihat melakukan rebound dari support garis MA5 disertai volume. Selama diatas garis MA5 maka berpeluang untuk kembali rebound dan breakout resistance garis MA50.
  • Buy area disekitar 2770 dengan target jual di 3100 hingga 3300. Cut loss di 2640.

BRIS

  • Bank Syariah Indonesia terlihat kembali melakukan koreksi dan meski dengan volume rendah. Selama diatas support garis MA100 maka berpeluang untuk kembali rebound dan menguji resistance garis MA50.
  • Buy area disekitar 2300 dengan target jual di 2550 hingga 2790. Cut loss di 2180.

ADMR

  • Adaro Minerals Indonesia terlihat melakukan rebound dari support garis MA200 dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout garis MA20 maka berpeluang untuk kembali rebound dan menguji resistance garis MA100.
  • Buy jika breakout 1345 dengan target jual di 1440 hingga 1555. Cut loss di 1290.

Sektor yang saat ini masih menunjukkan momentum positif ada pada sektor cyclical (MSIN, ACES, MAPI, SCMA), basic material (TPIA, MDKA, INKP, INTP), transportation (TMAS, SMDR, ASSA, BIRD), non-cyclical (UNVR, HMSP, CPIN, AMRT), dan properti (PWON, BSDE, CTRA, DMAS).

Sektor yang saat ini masih menunjukkan momentum negatif ada pada sektor healthcare (KLBF, MIKA, SIDO, HEAL), industrial (ASII, UNTR, IMPC, ARNA), energy (ADRO, PTBA, PGAS, AKRA), dan infra (TLKM, TBIG, JSMR, WIKA).

Sektor yang menunjukkan mulai terbatasnya momentum positif ada pada sektor technology (GOTO, EMTK, DCII, BUKA). Sektor yang menunjukkan mulai terbatasnya momentum negatif ada pada sektor financials (BBCA, BBRI, BMRI, ARTO).

Secara sektor momentum, disarankan agar mengurangi kepemilikan di sektor yang secara momentum negatif dan menambah kepemilikan pada sektor yang secara momentum positif. Untuk sektor yang secara momentum sudah bottom dapat melakukan strategi akumulasi secara berkala.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper