Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Bisnis-27 ditutup melemah pada Senin (20/5/2024) seturut dengan koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Meski demikian, saham MEDC, INCO hingga PGAS terpantau mengalami penguatan.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks hasil kerja sama Bursa dengan harian Bisnis Indonesia ini ditutup melemah 1,62% atau 9,17 poin menuju level 558,59.
Saham yang menguat antara lain PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) sebesar 8,03% ke Rp1.480 saham, diikuti PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) lompat 7,52% menuju Rp5.150, dan saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) tumbuh 3,96% ke Rp1.575.
Adapun saham yang melemah adalah PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) dengan koreksi 10,45% ke Rp1.200, lalu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) melemah 3,80% ke Rp6.325, dan saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) turun 3,77% ke Rp4.980.
Di sisi lain, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,69% menuju 7.266,69. Sebanyak 277 saham bertengger di zona hijau, lalu 307 saham melemah, dan 345 saham stagnan. Total market cap tercatat mencapai Rp12.406,78 triliun.
Sebelumnya, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih mengatakan bahwa IHSG hari ini diprediksi bergerak mixed dalam rentang 7.275 hingga 7.350.
Baca Juga
Terdapat beberapa sentimen yang memengaruhi. Dari dalam negeri, IHSG dalam sepekan (13-17 Mei 2024) menguat +3,22%. Akselerasi IHSG dalam sepekan didorong oleh data ekonomi yang positif pada April 2024. Semisal, neraca dagang tercatat surplus 48 bulan beruntun dan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang naik serta di level optimis.
“Sementara, pekan ini pelaku pasar manantikan rilis suku bunga BI-Rate yang berpotensi tetap pada level 6,25%, mempertimbangkan angka inflasi masih dalam target dan rupiah kembali menguat,” ujar Ratih dalam riset.
Dari mancanegara, kawasan Eropa melaporkan inflasi tahunan pada April 2024 sebesar 2,4%, atau stagnan dari bulan sebelumnya sebesar 2,4%.
Sementara itu, inflasi inti tahunan mengalami perlambatan menjadi 2,7% dari posisi bulan Maret 2024 sebesar 2,9. Harga yang dibayarkan atas jasa dan energi lanjutkan perlambatan.