Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Tukar Rupiah Dibuka Melemah Menuju Level Rp16.129

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali dibuka melemah menuju level Rp16.129 pada perdagangan Selasa (14/5/2024).
Karyawati menghitung dolar Amerika Serikat di salah satu tempat penukaran uang di Jakarta, Rabu (17/4/2024). Bisnis/Abdurachman
Karyawati menghitung dolar Amerika Serikat di salah satu tempat penukaran uang di Jakarta, Rabu (17/4/2024). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali dibuka melemah menuju level Rp16.129 pada perdagangan Selasa (14/5/2024).

Mengutip data Bloomberg, rupiah melemah 48,50 poin atau 0,30% menuju level Rp16.129 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS dibuka menguat 0,04% menuju posisi 105,26.

Adapun, mata uang lain di kawasan Asia mayoritas dibuka melemah. Won Korea mencatatkan pelemahan 0,07% dan yen Jepang sebesar 0,15%. Sementara itu, ringgit Malaysia, peso Filipina, serta baht Thailand kompak melemah masing-masing 0,08%, 0,03% dan 0,02%.

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan bahwa sebagian besar pelaku pasar tetap bias terhadap greenback menjelang data indeks harga produsen untuk bulan April yang bakal dirilis hari ini. 

“Sementara itu, data indeks harga konsumen yang lebih diawasi akan dirilis pada hari Rabu (15/5), akan menjadi fokus utama, mengingat hal tersebut kemungkinan akan menjadi faktor dalam prospek suku bunga AS,” kata Ibrahim dalam riset harian.

Pelaku pasar juga mewaspadai China setelah laporan pekan lalu mengatakan pemerintahan Joe Biden mempersiapkan lebih banyak tarif perdagangan terhadap negara tersebut, terutama sektor kendaraan listrik. Langkah ini pun dinilai dapat memicu kembali perang dagang.

Selain itu, Bank Sentral Eropa telah menjanjikan penurunan suku bunga pada 6 Juni, tetapi terdapat ketidakpastian terkait berapa banyak penurunan suku bunga yang akan disetujui pada 2024. Pasar memperkirakan kenaikan suku bunga akan sebesar 70 basis poin.

Dari dalam negeri, Ibrahim menyebutkan ekonomi Indonesia akan tetap tumbuh resilien. Hal ini sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I/2024 yang mencapai 5,11% atau lebih tinggi dari kuartal IV/2023 sebesar 5,04%.

Pertumbuhan ekonomi didukung oleh momentum Ramadan dan Lebaran, serta adanya gelaran pemilu 2024 yang meningkatkan konsumsi domestik. Kuatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia juga tecermin dari PMI Manufaktur Indonesia sebesar 52,9 per April 2024.

“Di februari 2024, jumlah penduduk yang bekerja mencapai 142,18 juta jiwa atau meningkat 3,5 juta jika dibandingkan dengan Februari 2023 yang sebesar 138,63 juta jiwa,” tuturnya.

Pada perdagangan hari ini, Ibrahim memproyeksikan mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp16.060 sampai dengan Rp16.130 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper