Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Global Anjlok 1% Jelang Rilis Data Inflasi Pekan Ini

Harga emas global ditutup anjlok 1% pada Senin (13/5/2024), karena aksi ambil untung investor, di tengah penantian rilis data inflasi utama minggu ini.
Harga emas global ditutup anjlok 1% pada perdagangan Senin (13/5/2024), karena aksi ambil untung investor, di tengah penantian rilis data inflasi utama minggu ini./Pexels.
Harga emas global ditutup anjlok 1% pada perdagangan Senin (13/5/2024), karena aksi ambil untung investor, di tengah penantian rilis data inflasi utama minggu ini./Pexels.

Bisnis.com, JAKARTA — Harga emas global ditutup anjlok 1% pada perdagangan Senin (13/5/2024), karena aksi ambil untung investor, di tengah penantian rilis data inflasi utama minggu ini sebagai petunjuk mengenai penurunan suku bunga AS tahun ini.

Mengutip Reuters, harga emas di pasar spot turun 1% menjadi US$2,336.76 per ounce, setelah mencapai level tertinggi sejak 22 April pada hari Jumat (10/5). Emas berjangka AS juga ditutup 1,3% lebih rendah ke level US$2,343.

"Ini bisa jadi karena beberapa orang keluar dari pasar emas sebelum beberapa peristiwa berisiko seperti (Ketua Fed) Jerome Powell berbicara, PPI dan CPI semuanya akan keluar minggu ini," kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures.

“Emas sangat khawatir bahwa Federal Reserve memerlukan data inflasi yang lebih lemah, bukan hanya angka lapangan kerja yang lebih lemah, untuk membenarkan pemotongan suku bunga,” kata Tai Wong, pedagang logam independen yang berbasis di New York.

Logam kuning telah naik lebih dari 1% minggu lalu, menyusul lemahnya data pekerjaan, mendukung spekulasi penurunan suku bunga AS tahun ini.

Mayoritas ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga utamanya dua kali tahun ini, dimulai pada bulan September.

Para pedagang kini memperkirakan peluang penurunan suku bunga sebesar 63% pada bulan September, menurut CME FedWatch Tool. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi opportunity cost memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Fokus pasar minggu ini adalah pada data Indeks Harga Produsen (PPI) AS pada hari Selasa, diikuti oleh data Indeks Harga Konsumen (CPI) yang akan dirilis pada hari Rabu.

Di antara logam mulia lainnya, harga perak spot naik 0,3% menjadi US$28,23 per ounce, sementara harga paladium turun 1,7% menjadi US$961,50.

Platinum naik di atas level kunci US$1.000 per ounce mendekati level tertinggi dalam satu tahun. Harganya naik 0,6% menjadi US$1,000.55 per ounce.

Namun, konsultan Metals Focus memperkirakan harga rata-rata platinum dan paladium akan turun tahun ini dibandingkan dengan tahun 2023 meskipun terjadi defisit struktural selama satu tahun lagi.

BHP Group, perusahaan pertambangan terdaftar terbesar di dunia, mengatakan Anglo American telah menolak revisi tawaran pembelian yang menilai perusahaan tersebut sebesar 34 miliar pound (US$42,67 miliar).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ibad Durrohman
Editor : Ibad Durrohman
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper