Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Batu Bara Bayangi Kinerja ADRO Cs, Simak Proyeksi Harganya

Analis melihat harga batu bara masih akan melandai pada tahun 2024 ini.
Truk membawa batu bara di tambang milik PT Bukit Asam Tbk (PTBA) di Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim , Sumatra Selatan, Rabu (18/10/2023). JIBI/Bisnis/Abdurachman DORONG HILIRISASI BATU BARA
Truk membawa batu bara di tambang milik PT Bukit Asam Tbk (PTBA) di Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim , Sumatra Selatan, Rabu (18/10/2023). JIBI/Bisnis/Abdurachman DORONG HILIRISASI BATU BARA

Bisnis.com, JAKARTA - Harga batu bara membayangi kinerja emiten batu bara seperti PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) dan sejenisnya di kuartal I/2024. Beberapa analis memberikan proyeksi harga batu baranya untuk tahun ini. 

Presiden Direktur ADRO Boy Thohir dalam keterangannya menjelaskan ADRO mempertahankan komitmen efisiensi biaya di tengah ketidakpastian global dan kondisi harga batu bara yang melemah. 

"Posisi neraca keuangan secara keseluruhan tetap sehat, sehingga menyediakan fleksibilitas saat ini," ucap Boy Thohir. 

Dengan penurunan harga batu bara pada kuartal I/2024 ini, Analis Panin Sekuritas Felix Darmawan memberikan rating netral terhadap sektor ini, dengan kisaran harga batu bara Newcastle pada US$110 per ton.

Hal tersebut disebabkan oleh peningkatan produksi China dan India, penurunan impor kedua negara tersebut, dan tingkat cadangan energi China dan India relatif di posisi yang aman. 

Sementara itu, Analis CGS International Sekuritas Indonesia Jacquelin Hamdani dan Nathania Giovanna Adjie menjelaskan pada kuartal I/2024, harga batu bara Newcastle rata-rata sebesar US$127/ton. Harga tersebut terlihat lebih rendah apabila dibandingkan dengan tahun penuh 2023 sebesar US$175/ton dan US$136 per ton di kuartal sebelumnya atau kuartal IV/2023. 

"Kami memperkirakan downside risks minimum di kuartal II/2024 pada restocking musim panas yang biasanya terjadi pada April, ketika stok gas atau batu bara biasanya berkurang," tulis CGS International Sekuritas. 

CGS International Sekuritas mempertahankan rekomendasi underweight pada sektor batu bara, karena memperkirakan penurunan lebih lanjut pada harga batu bara. 

CGS International Sekuritas juga melihat terdapat katalis bagi sektor batu bara yang datang dari konflik geopolitik yang dapat berdampak pada harga batu bara, serta kondisi makro global yang lebih kuat atau lebih lemah.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper