Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, Selasa 22 April 2025

Rupiah dibuka melemah ke posisi Rp16.871 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Selasa (22/4/2025).
Karyawan menghitung uang dolar AS dan rupiah di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa (18/3/2025). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan menghitung uang dolar AS dan rupiah di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa (18/3/2025). Bisnis/Arief Hermawan P
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA — Mata uang rupiah dibuka melemah ke posisi Rp16.871 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Selasa (22/4/2025). 

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka pada perdagangan dengan turun 0,38% atau 64,5 poin ke posisi Rp16.871 per dolar AS. Pada saat yang sama, indeks dolar AS terlihat menguat 0,10% ke posisi 98,150.

Sejumlah mata uang kawasan Asia lainnya bergerak variatif terhadap dolar AS. Yen Jepang menguat 0,04%, dan rupee India menguat 0,28%.

Lalu mata uang lainnya, won Korea melemah 0,34%, dolar Hong Kong melemah 0,01%, peso Filipina melemah 0,24%, yuan China melemah 0,26%, ringgit Malaysia melemah 0,22%, dolar Singapura melemah 0,12%, baht Thailand melemah 0,37%, dan dolar Taiwan melemah sebesar 0,30%.

Pengamat Forex Ibrahim Assuaibi telah memprediksi bahwa mata uang rupiah pada hari ini, Selasa (22/4/2025) akan bergerak fluktuatif namun berpotensi ditutup menguat di rentang Rp16.750 - Rp16.810 per dolar AS.

Dia mengatakan sebelumnya pada perdagangan kemarin, Senin (21/4/2025) mata uang rupiah ditutup menguat 70 poin ke level Rp16.806 per dolar AS setelah sebelumnya menguat 80 poin ke level Rp16.833 per dolar AS.

Ibrahim mengatakan bahwa muncul ketidakpastian baru seputar kebijakan moneter AS, setelah Presiden Donald Trump mengumumkan rencana untuk merombak Federal Reserve.

Penasihat ekonomi Gedung Putih Kevin Hassett mengatakan bahwa Presiden Trump dan timnya terus mempelajari terkait dengan rencana untuk memecat Ketua Federal Reserve Jerome Powell.

Selain itu, Presiden Rusia Vladimir Putin secara tidak terduga mengumumkan gencatan senjata satu hari di Ukraina pada Sabtu lalu untuk menandai Hari Raya Paskah Ortodoks. Namun, Rusia melancarkan serangan rudal dan pesawat nirawak ke Ukraina pada Senin pagi, hanya beberapa jam setelah berakhirnya gencatan senjata. 

Baik Kyiv maupun Moskow saling menuduh telah melanggar gencatan senjata, yang telah dikonfirmasi oleh Kremlin tidak akan diperpanjang.

Menteri Luar Negeri Iran menyatakan bahwa adanya kemajuan dalam perundingan nuklir antara AS dan Iran, dalam perundingan tersebut, AS dan Iran sepakat untuk mulai menyusun kerangka kerja untuk kesepakatan nuklir potensial.

Kemajuan tersebut menyusul sanksi lebih lanjut oleh AS pada pekan lalu terhadap kilang minyak independen China yang diduga memproses minyak mentah Iran, yang meningkatkan tekanan pada Teheran di tengah perundingan. 

"Pasar tetap khawatir tentang dampak kebijakan tarif AS yang agresif dan perang dagangnya dengan China," katanya.

Menurutnya, investor tengah mencermati sejumlah rilis data AS pada pekan ini, termasuk PMI manufaktur dan jasa pada April, untuk mengetahui arah perekonomian.

Ibrahim mengatakan bahwa rangkaian rilis PMI pada pekan ini dapat semakin menggarisbawahi dampak tarif terhadap perekonomian, dengan kondisi manufaktur dan jasa di berbagai negara ekonomi utama diperkirakan akan melemah.

12:06 WIB
Rupiah Melemah 0,29% pada Jeda Siang
Rupiah Melemah 0,29% pada Jeda Siang

Nilai tukar rupiah terpantau melemah 49 poin atau 0,29% ke level Rp15.855,5 per dolar AS hingga pukul 12.00 WIB.

Pada saat yang sama, indeks dolar AS melemah 0,15% ke posisi 98,128. 

Dolar AS melemah 0,44% terhadap yen Jepang, turun tipis 0,1% terhadap franc Swiss, dan 0,14% terhadap euro.

Di Asean, dolar AS justru menguat terhadap ringgit Malaysia sebesar 0,17%, baht Thailand 0,09%, dan dolar Singapura 0,05%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Ana Noviani
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper