Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akuisisi Aset Geothermal, Grup UNTR EPN Bidik Kapasitas 156 MW 2024

Entitas Grup PT United Tractors Tbk. (UNTR), PT Energia Prima Nusantara membidik penambahan kapasitas listrik menjadi 156 MWp.
Entitas Grup PT United Tractors Tbk. (UNTR), PT Energia Prima Nusantara membidik penambahan kapasitas listrik menjadi 156 MWp.
Entitas Grup PT United Tractors Tbk. (UNTR), PT Energia Prima Nusantara membidik penambahan kapasitas listrik menjadi 156 MWp.

Bisnis.com, JAKARTA - Entitas Grup PT United Tractors Tbk. (UNTR), PT Energia Prima Nusantara membidik penambahan kapasitas listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) menjadi 156 megawatt sepanjang 2024. 

Direktur Energia Prima Nusantara Boy Gemino Kalauserang menyebutkan setelah mengakuisisi aset geothermal, EPN akan fokus pada peningkatan kapasitas portofolio aset yaitu di PLTS dan PLTMH. 

“Sementara kita akan coba meningkatkan operasional dan performa yang sudah ada,” kata Boy kepada wartawan, Selasa (7/5/2024). 

Rinciannya adalah penambahan kapasitas PLTS sebesar 15 megawatt peak dan PLTMH milik PT Arkora Hydro Tbk. (ARKO) sebesar 15,4 megawatt. 

Saat ini, EPN memiliki kapasitas terpasang yaitu PLTS sebesar 17 megawatt peak (MWp), PLTMH ARKO yaitu Cikopo mini hydro dan Tomassa mini hydro masing-masing sebesar 7,4 megawatt dan 10 megawatt. Teranyar adalah kapasitas dari aset geothermal yaitu Geothermal Rantau Dedep sebesar 91,2 megawatt. 

Seperti yang diketahui, EPN baru saja menyelesaikan mengambil bagian 49,6% saham PT Supreme Energy Sriwijaya (SES) senilai US$51,9 juta. SES adalah pemegang 25,2% saham PT Supreme Energy Rantau Dedap (SERD) yang memiliki proyek panas bumi yang telah beroperasi di Sumatera Selatan dengan kapasitas eksisting sebesar 2x49 MW. 

Kemudian pada 15 Maret 2024, EPN mengambil bagian 20,2% saham SERD senilai US$80,7 juta. Setelah transaksi ini, total kepemilikan saham langsung dan tidak langsung EPN di SERD menjadi 32,7%.

Setelah mengakuisisi Rantau Dedep, Boy menyebut akan melakukan rencana investasi dengan pertimbangan pengembangan kapasitas dan kebijakan ESG. Terkait dengan dana yang disiapkan, Boy juga menyebut pembiayaan sangat bergantung pada jenis bisnis dan project yang dibidik. 

“Misalnya project financing akan ada pembiayaan dengan bank kita harus antisipasi dalam bentuk saham maka saya tidak bisa bicara karena akan tergantung dari typical project. Jika ada opportunity project kita akan kembalikan ke pemegang saham terkait dengan investasi kita,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper