Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Xolare (SOLA) Getol Ekspansi Pabrik usai IPO, Bidik Rp115 Miliar 2024

Xolare (SOLA) membidik pendapatan Rp115 miliar pada 2024 dan fokus ekspansi pabrik usai resmi IPO pada hari ini, Rabu (8/5/2024).
Jajaran direksi PT Xolare RCR Energy Tbk. (SOLA) saat pencatatan perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (852024). (BisnisRizqi Rajendra)
Jajaran direksi PT Xolare RCR Energy Tbk. (SOLA) saat pencatatan perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (852024). (BisnisRizqi Rajendra)

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten perdagangan aspal PT Xolare RCR Energy Tbk. (SOLA) membeberkan rencana ekspansi perseroan usai resmi mencatatkan saham perdana (initial public offering/IPO) pada hari ini, Rabu (8/5/2024).

Direktur Utama SOLA Mochamad Bhaidaiwi mengatakan, setelah IPO, perseroan akan melanjutkan ekspansi pembangunan pabrik di berbagai wilayah seperti Demak, Muara Enim, Tuban, hingga di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

"Tanahnya sudah kami beli di IKN, sekarang lagi proses ke Otorita untuk peralihan tanah ya. Karena perlu persetujuan otorita kan. Nilai investasinya untuk pabrik di IKN sekitar Rp10 miliar,” ujar Bhaidaiwi saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (8/5/2024).

Tak hanya di IKN Nusantara, SOLA juga akan mendirikan pabrik aspal membrane di Tuban, Jawa Timur melalui anak usahanya, PT Xolabit Bitumen Industri (XBI). Adapun, perseroan menggelontorkan dana Rp3,50 miliar untuk pabrik yang nantinya akan digunakan untuk distribusi produk ke luar daerah, termasuk Indonesia bagian Timur.

Selain itu, sebanyak Rp2,5 miliar digelontorkan untuk perluasan pabrik di Muara Enim, Sumatera Selatan. Kemudian Rp1,5 miliar untuk perluasan pabrik di Demak, Jawa Tengah.

Seiring dengan rencana ekspansi pabrik tersebut, SOLA membidik target pendapatan hingga Rp115 miliar sepanjang 2024.

"Target pendapatan kami Rp115 miliar sampai akhir tahun 2024, sedangkan laba bersihnya di angka Rp30 miliar," jelasnya.

Adapun, saham SOLA yang IPO hari ini masuk ke dalam kategori saham syariah serta menjadi perusahaan tercatat ke-24 di BEI untuk tahun 2024. Adapun SOLA melepas sebanyak 656,25 juta lembar bernilai nominal Rp20 per saham atau setara 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah IPO.

Aksi korporasi yang berlangsung pada 2-6 Mei 2024 tersebut membanderol harga pelaksanaan IPO Xolare senilai Rp110 per saham, sehingga Perseroan menggalang dana sebesar Rp72,19 miliar. Pada proses IPO SOLA, manajemen Perseroan menunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi Efek.

Bhadaiwi mengungkapkan, sebanyak 71,22% dari dana hasil IPO akan digunakan untuk meningkatkan modal pada lima entitas usaha Xolare. Adapun lima perusahaan tersebut adalah PT Xolabit Bitumen Industri (XBI), PT Aspal Polimer Emulsindo (APE), PT Modifikasi Bitumen Sumatera (MBS), PT Aplikasi Bitumen Indonesia (ABI) dan PT Bumiraya Energi Hijau (BEH).

Sementara itu, sisa dana hasil IPO akan digunakan sebagai modal kerja Perseroan berupa pembelian persedian aspal, biaya operasional kantor, biaya marketing hingga biaya leasing kendaraan operasional.

Bhadaiwi optimistis grup perusahaan akan semakin memiliki daya saing untuk memenangkan kompetisi di industri pengolahan aspal atau bitumen.

Selain itu, SOLA sudah menyiapkan entitas anak untuk berbisnis di bidang konstruksi solar PV untuk keperluan on-grid di perumahan dan industry, serta off-grid di wilayah yang jauh dari akses PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Perseroan juga sedang mencermati pengembangan bio bitumen yang merupakan aspal dari produk sampingan pengolahan minyak nabati.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper