Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Bersih Emiten Lo Kheng Hong Gajah Tunggal GJTL Naik Dua Digit Kuartal I/2024

Emiten portofolio Lo Kheng Hong, Gajah Tunggal (GJTL), mencetak pertumbuhan top line dan bottom line secara tahunan pada kuartal I/2024.
Pekerja menata ban sepeda motor bermerek IRC dan Zeneos yang diproduksi PT Gajah Tunggal Tbk. di salah satu gerai di Jakarta, Senin (7/8/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Pekerja menata ban sepeda motor bermerek IRC dan Zeneos yang diproduksi PT Gajah Tunggal Tbk. di salah satu gerai di Jakarta, Senin (7/8/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten produsen ban portofolio investor kawakan Lo Kheng Hong, PT Gajah Tunggal Tbk. (GJTL), membukukan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih secara tahunan pada Januari 2024 hingga Maret 2024.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan Selasa (30/4/2024), Gajah Tunggal membukukan pendapatan Rp4,47 triliun pada kuartal I/2024. Realisasi itu naik 0,60% dari Rp4,44 triliun periode yang sama tahun lalu.

Di tengah kenaikan pendapatan, GJTL mampu menekan beban pokok penjualan yang tercatat turun dari Rp3,56 triliun per akhir Maret 2023 menjadi Rp3,43 triliun pada kuartal I/2024. Alhasil, laba kotor naik dari Rp881,13 miliar akhir kuartal I/2023 menjadi Rp1,04 triliun pada Januari 2024 hingga Maret 2024.

Tercatat, penjualan kepada pihak ketiga lokal masih menjadi kontributor utama pendapatan Gajah Tunggal periode kuartal I/2024 dengan kenaikan kontribusi dari Rp3,26 triliun tahun sebelumnya menjadi Rp3,46 triliun.

Gajah Tunggal membukukan laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk Rp338,84 miliar pada kuartal I/2024. Pencapaian itu mencerminkan pertumbuhan 27,53% dari Rp265,69 miliar periode Januari 2023 hingga Maret 2023.

Adapun, Lo Kheng Hong masih menjadi salah satu pemegang saham GJTL dengan kepemilikan terbesar. Pak Lo memegang 180,63 juta lembar atau setara dengan 5,18% hingga akhir Maret 2024.

Gajah Tunggal mampu melanjutkan tren kinerja positif pada tahun buku 2023.

GJTL meraih laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp1,18 triliun, atau berbalik dari rugi Rp181,38 miliar yang diraih pada 2022. Adapun laba per saham juga naik dari –52 menjadi 339.

Sepanjang tahun lalu, GJTL membukukan penjualan bersih sebesar Rp16,97 triliun. Perolehan tersebut melemah 1,16% year-on-year (YoY) dibandingkan 2022 yang meraih Rp17,17 triliun.

Perinciannya, penjualan kepada pihak berelasi mencapai Rp2,04 triliun atau turun 27,16% secara tahunan. Selain itu, kinerja penjualan kepada pihak ketiga sebesar Rp15,19 triliun, meningkat 4,27% YoY. Capaian ini kemudian dikurangi dengan insentif kinerja senilai Rp265,99 miliar.

Meski penjualan menurun, emiten favorit Lo Kheng Hong ini mampu menekan beban pokok penjualan hingga 10,66% secara tahunan menjadi Rp13,23 triliun. Alhasil, laba kotor yang diakumulasikan perseroan sepanjang 2023 sebesar Rp3,73 triliun, melesat 58,70% YoY.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper