Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian BUMN yang dinakhodai Erick Thohir menargetkan besaran dividen dari perusahaan-perusahaan BUMN tembus Rp100 triliun dalam 2 tahun ke depan.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan setelah meraih dividen tertinggi sepanjang masa sebesar Rp82 triliun pada 2023, pihaknya berharap dalam 2 hingga 3 tahun ke depan dividen BUMN berada di level Rp100 triliun.
“Tahun lalu laba kita Rp290 triliun dengan dividen ATH [all time high] Rp80 triliun lebih, dalam 2-3 tahun ke depan bisa Rp100 triliun,” kata Tiko dalam Bisnis Indonesia BUMN Forum 2024, Selasa (30/4/2024).
Tiko juga mengklaim jika perbaikan struktur, transformasi budaya maupun keuangan yang dilakukan BUMN juga ikut dirasakan para masyarakat sebagai pemegang saham emiten BUMN.
Dividen BUMN 2023 yang sebesar Rp82 triliun merupakan dividen tertinggi sepanjang sejarah. Berdasarkan laporan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), setoran dividen BUMN tercatat sebesar Rp37,64 triliun pada 2015, lalu turun menjadi Rp37,13 triliun pada 2016.
Selanjutnya, setoran dividen tahun 2017 tercatat sebesar Rp43,90 triliun dan meningkat menjadi Rp45,06 triliun pada 2018. Adapun, setoran dividen tahun 2019 tercatat mencapai Rp80,7 triliun.
Baca Juga
Seperti yang diketahui, pada Mei mendatang setidaknya terdapat 12 emiten BUMN yang akan menyelenggarakan RUPST. Adapun mata acara adalah terkait dengan pembagian dividen dan perombakan jajaran direksi.
Berdasarkan data yang dirangkum Bisnis, total ada 12 emiten BUMN yang akan menggelar RUPST pada Mei 2024. Mulai dari PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), emiten tambang PT Bukit Asam Tbk. (PTBA), PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), PT Timah Tbk. (TINS), hingga PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) atau PGN.