Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berencana mengeluarkan regulasi panduan perihal bisnis berkelanjutan.
Sekretaris Kementerian BUMN Rabin Indrajad Hattari mengatakan Isu mengenai keberlanjutan adalah isu yang saat ini sedang dibicarakan di forum-forum internasional terutama di Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) atau organisasi internasional yang berupaya membangun kebijakan yang lebih baik untuk kehidupan yang lebih baik.
BUMN, kata Robin, tidak hanya dituntut untuk menghasilkan keuntungan tetapi juga menghasilkan kontribusi untuk pembangunan ekonomi dan sosial berkelanjutan.
“Kementerian BUMN berkomitmen untuk terus memperkuat dalam memperkuat pembangunan ekonomi berkelanjutan sejalan dengan revisi OECD, di mana di dalamnya akan ada penambahan satu pembahasan baru yaitu pembahasan itu bernama chapter keberlanjutan,” kata Rabin dalam Bisnis Indonesia BUMN Forum 2024, Selasa (30/4/2024).
Dia mengatakan dalam sejarah OECD, tidak pernah ada satu chapter tambahan yang spesifik membahas mengenai keberlanjutan.
Penambahan pembahasan tersebut, lanjutnya, membuktikan bahwa BUMN di dunia, tidak hanya di Indonesia, melihat isu keberlanjutan sebagai sesuatun yang sangat penting.
Baca Juga
Dengan Indonesia ingin menjadi bagian dari OECD, Kementerian BUMN akan membuat regulasi panduan yang memastikan untuk tindak lanjut praktik di dunia internasional mengenai keberlanjutan.
"Kementerian BUMN akan memastikan efektivitas peran Board Of Director (BOD) dan Board Of Commisioner (BOC) dalam meningkatkan keterbukaan dan transparansi sebagai wujud responsible business conduct. Ini merupakan satu bentuk tanggung jawab kami sebagai society, bukan pemerintah," kata Rabin.
Diketahui, Bisnis Indonesia melalui Bisnis Indonesia BUMN Forum 2024 yang mengusung tema "Penguatan Kontribusi BUMN untuk Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan”.
Dalam periode 5 tahun ke belakang, BUMN sebagai perusahaan plat merah telah menorehkan berbagai prestasi yang telah berkontribusi bagi pemasukan negara. Orientasi untuk mengedepankan sustainability harus terus selaras dengan pengembangan dan ekspansi bisnis perusahaan BUMN.
Hal ini dibutuhkan agar perusahaan-perusahaan BUMN dapat terus konsisten untuk memberi manfaat bagi masyarakat. Forum ini akan dihadiri lebih dari 100 peserta yang terdiri dari regulator, pelaku dunia usaha, asosiasi, akademisi, hingga umum yang berlokasi di Dian Ballroom B, Raffles Hotel, Jakarta.