Bisnis.com, JAKARTA - Emiten terafiliasi Prajogo Pangestu PT Petrosea Tbk. (PTRO) mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk anjlok 94,48% menjadi US$163.000 atau setara Rp2,58 miliar sepanjang kuartal I/2024 (kurs jisdor Rp15.873).
Anjloknya laba bersih berbanding terbalik dengan kenaikan pendapatan PTRO sepanjang kuartal I/2024.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan, PTRO mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 21,87% menjadi US$156,25 juta atau setara dengan Rp2,48 triliun sepanjang kuartal I/2024. Pendapatan tersebut naik dibandingkan dengan kuartal I/2023 yang tercatat sebesar U$128,20 juta.
Adapun pendapatan tersebut berasal dari segmen penjualan batu bara sebesar US$5,74 juta, konstruksi dan rekayasa sebesar US$73,88 juta, penambangan sebesar US$65,37 juta dan jasa sebesar US$10,57 juta.
Seiring dengan kenaikan pendapatan, beban pokok juga ikut melambung menjadi sebesar US$140,96 juta atau setara dengan Rp2,23 triliun. Beban tersebut naik 26,43% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar US$111,48 juta.
Alhasil laba kotor justru turun menjadi US$15,28 juta atau setara Rp242,66 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar US$16,71 juta. PTRO membukukan kenaikan beban pajak final, beban keuangan dan rugi penghasilan komprehensif.
Baca Juga
Maka setelah diakumulasikan, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk anjlok menjadi US$163.000 atau setara Rp2,58 miliar. Laba ini anjlok 94,48% dibandingkan dengan periode tahun lalu yang tercatat sebesar US$2,95 juta.
Per Maret 2024, PTRO mencatatkan liabilitas sebesar US$476,11. Liabilitas ini lebih rendah dibandingkan dengan posisi akhir 2023 yang tercatat sebesar US$492,31 juta. Rinciannya adalah liabilitas jangka panjang sebesar US$204,21 juta dan liabilitas jangka pendek sebesar US$271,90 juta.
Kemudian jumlah ekuitas tercatat sebesar US$234,50 juta atau lebih rendah dibandingkan akhir Desember 2023 yang tercatat sebesar US$235,63 juta. Alhasil total aset tercatat menjadi US$710,62 juta per Maret 2024.
---------------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.