Bisnis.com, JAKARTA — Di tengah tingginya fluktuasi pasar saham, kucuran dividen dari emiten-emiten di Bursa Efek Indonesia menjadi pemanis yang menggiurkan bagi investor. Apalagi, sederet emiten segera menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk mengetok nilai dividen dari laba bersih tahun buku 2023.
Teranyar, emiten laboratorium kesehatan, PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA) memutuskan rasio dividen sebesar 60% dari laba bersih yang mencapai Rp259,87 miliar. Menurut Direktur Keuangan Prodia Liana Kuswandi, perseroan konsisten untuk membagikan dividen dengan rasio 60% dari laba bersih, meskipun laba bersih perseroan pada 2023 turun 30,07% secara tahunan.
"Kami melihat pembagian dari dividend payout ratio itu dimungkinkan, karena juga secara saldo kas kami bisa memberikannya pada para pemegang saham, dan ini tidak mengganggu operasional perusahaan," jelas Liana dalam paparan publik, Kamis (18/4).
Atas hasil RUPST itu, Prodia akan menebar dividen senilai Rp155,6 miliar. Apabila menghitung jumlah saham yang beredar sebanyak 937,5 juta saham, dividen per saham yang akan diterima oleh pemegang saham PRDA sebesar Rp165,97 per saham yang mencerminkan yield 4,51% dari harga pasar saham PRDA yang parkir di level Rp3.680.
Artikel tentang kinerja selektif memilih saham menjadi salah satu berita pilihan BisnisIndonesia.id hari ini, Sabtu (20/4/2024). Selain berita tersebut, beragam kabar ekonomi dan bisnis yang dikemas secara mendalam dan analitik juga tersaji dari meja redaksi BisnisIndonesia.id. Berikut ulasannya:
Baca Juga
Baterai Solid State, Kunci Permainan Baru di Industri EV
Nissan menambah daftar panjang pabrikan otomotif yang melangkah maju dalam baterai solid-state (SSB), yang dikembangkan untuk mengatasi kekurangan baterai ion lithium yang menggunakan elektrolit cair.
Setelah meluncurkan fasilitas produksi prototipe sel baterai solid-state April 2022, Nissan, menunjukkan jalur uji coba SSB kepada media di Pabrik Yokohama di Prefektur Kanagawa, Jepang, Selasa (16/4/2024).
Tujuannya, untuk lebih mendorong pengembangan dan teknologi manufaktur inovatif untuk baterai. Sebagai mana diketahui, Di bawah visi jangka panjang Nissan Ambition 2030, Nissan menargetkan peluncuraan kendaraan listrik yang dilengkapi baterai ini pada tahun fiskal 2028.
Nissan meyakini, baterai solid-state akan menjadi game changer di industri kendaraan listrik. Hal ini lantaran baterai yang semua komponennya merupakan benda padat itu memiliki keunggulan ketimbang baterai ion lithium konvensional.
Menghitung Dampak Perputaran Ekonomi Selama Libur Lebaran
Momentum mudik dan libur Lebaran 2024 memberikan dampak positif terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Dalam periode ini, pergerakan masyarakat menghasilkan perputaran ekonomi sebesar Rp369,8 triliun.
Potensi perputaran ekonomi yang diprediksi mencapai Rp369,8 triliun itu juga didorong oleh peningkatan pergerakan waktu liburan atau cuti yang lebih panjang. Mengingat libur Lebaran tahun ini lebih panjang dari tahun kemarin sehingga mengerek daya beli masyarakat.
Merujuk survei yang dilakukan Kemenparekraf terhadap 1.758 responden, per 14 April 2024, rata-rata pengeluaran selama melakukan kegiatan wisata sebesar Rp2,73 juta per orang.
Pengeluaran terbesar digunakan untuk akomodasi, yang juga diikuti oleh transportasi, makan dan minum, serta cenderamata.
Pilah-Pilih Cuan kala Dividen Berserakan
Pelaku pasar juga tengah menyoroti potensi dividen dari emiten-emiten konstituen indeks IDX High Dividend 20. Sejumlah emiten yang dikenal royal menebar dividen dengan imbal hasil tinggi berencana menggelar RUPST pada akhir April hingga medio Mei 2024.
Bisnis mencatat PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) dan PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) akan menggelar RUPST pada 23 April, disusul PT United Tractors Tbk. (UNTR) pada 24 April dan PT Astra International Tbk. (ASII) pada 30 April 2024.
Sementara itu, dua emiten BUMN PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) akan melaksanakan RUPST pada 3 Mei 2024. Agenda tahunan itu juga diselenggarakan PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) dan PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) pada 8 Mei 2024.
Masih dari sektor pertambangan, PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) mengundang para pemegang sahamnya untuk hadir dalam RUPST pada 15 Mei 2024.
Aral Menantang Bisnis SPBU di Era Kendaraan Listrik
Bisnis pom bensin atau stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Tanah Air kian menantang, sejalan dengan makin ketatnya persaingan dan gencarnya upaya pemerintah mendorong transisi energi menuju nol emisi karbon (net zero emission/NZE) pada 2060.
Kendati tren penggunaan kendaraan listrik (electric vehicle/EV) belum begitu masif, tetapi pemerintah optimistis ekosistem kendaraan terelektrifikasi tersebut bakal kian mapan ke depannya.
Terlebih, pemerintah tidak hanya memberikan berbagai insentif hingga subsidi harga, infrastruktur pendukung kendaraan listrik berupa stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) juga terus diperkuat.
Hal ini pula yang kemudian ditangkap oleh Shell dengan berencana melakukan penutupan 1.000 SPBU secara global sampai akhir 2025. Berdalih sebagai bagian dari strategi transisi energi, perusahaan bahan bakar fosil terbesar kedua di dunia itu bakal berinvestasi lebih masif pada Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) sampai 2030 mendatang.
Ancang-Ancang Taktis Indonesia Tangkis Krisis Minyak
Kian memanasnya konflik geopolitik di Timur Tengah pascaserangan Israel ke Iran telah memicu kekhawatiran banyak negara, tak terkecuali Indonesia. Terlebih, Indonesia masih sangat bergantung pada negara lain, terutama dalam hal pasokan minyak mentah.
Eskalasi konflik yang terjadi di Israel dan Iran, sementara ketegangan antara Israel dan Palestina belum jua berakhir, dikhawatirkan menghambat rantai pasok dan pengiriman minyak dari Selat Hormuz dan negara-negara di kawasan Timur Tengah yang menjadi pemasok utama minyak mentah dunia.
Kendati pemerintah kembali menegaskan bahwa pasokan minyak dan gas (migas) Indonesia masih aman di tengah konflik antara Iran dan Israel yang kian memanas, langkah taktis untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk krisis energi di dalam negeri khususnya untuk minyak tetap disiapkan.
Saat ini, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat ketahanan stok atau cadangan bahan bakar minyak (BBM) nasional berada di kisaran 30 hari sehingga relatif aman. Di sisi lain, PT Pertamina (Persero) telah berkontrak dengan beberapa pemasok BBM dari luar negeri yang berkomitmen untuk tetap memasok sesuai dengan kontrak.