Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Lesu, Investor Asing Lego Saham-Obligasi Rp21,46 Triliun

Investor asing cenderung melepas asetnya di pasar keuangan domestik, termasuk pasar saham dan obligasi, sebesar Rp21,46 triliun
Investor asing cenderung melepas asetnya di pasar keuangan domestik, termasuk pasar saham dan obligasi, sebesar Rp21,46 triliun. Bisnis/Arief Hermawan P
Investor asing cenderung melepas asetnya di pasar keuangan domestik, termasuk pasar saham dan obligasi, sebesar Rp21,46 triliun. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mencatat terjadi aliran modal keluar dari pasar keuangan domestik, termasuk pasar saham dan obligasi, sebesar Rp21,46 triliun sepanjang pekan ini.

“Berdasarkan data transaksi 16–18 April 2024, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat jual neto Rp21,46 triliun,” kata Asisten Gubernur sekaligus Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono melalui keterangan resmi, Jumat (19/4/2024).

Erwin merincikan, jumlah tersebut terdiri dari jual neto Rp9,79 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN), jual neto Rp3,67 triliun di pasar saham, dan jual neto Rp8,00 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Adapun sepanjang 2024 atau hingga April 2024, BI mencatat, nonresiden jual neto Rp38,66 triliun di pasar SBN.

Di sisi lain, tercatat nonresiden beli neto Rp15,12 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp12,90 triliun di SRBI.

BI mencatat, premi credit default swap (CDS) Indonesia 5 tahun per 18 April 2024 sebesar 76,40 bps, turun dibandingkan 12 April 2024 sebesar 77,24 bps.

Lebih lanjut, tingkat imbal hasil SBN 10 tahun pada Jumat pagi (19/4) tercatat turun ke level 6,91%, dari 6,93% pada Kamis (18/4).

Nilai tukar rupiah pada Jumat pagi dibuka melemah pada level (bid) Rp16.230 per dolar AS, dari  level (bid) Rp16.170 per dolar AS pada Kamis.

Bisnis mencatat, rupiah pada perdagangan hari ini ditutup melemah, turun 81 poin atau 0,50% ke Rp16.260 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS melemah 0,09% ke 106,05.

Erwin mengatakan, BI ke depan akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper