Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ditutup naik ke level Rp16.179 pada perdagangan hari ini, Kamis (18/4/2024). Rupiah menguat bersama beberapa mata uang Asia lainnya.
Mengutip data Bloomberg pukul 15.00 WIB, rupiah ditutup menguat 0,25% ke Rp16.179 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS melemah 0,13% ke 105,81.
Sementara itu, mata uang lain di kawasan Asia ditutup bervariasi. Yen Jepang naik 0,07%, dolar Singapura naik 0,08%, dolar Taiwan naik 0,29%, won Korea Selatan naik 0,97%, dan peso Filipina naik 0,02%.
Kemudian rupee India naik 0,02%, yuan China turun 0,01%, ringgit Malaysia menguat 0,22%, dan baht Thailand turun 0,10%.
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan pelemahan dolar AS pada hari Kamis ini (18/4/2024) terjadi setelah komentar dari pejabat Federal Reserve yang memperkuat ekspektasi jika pengaturan moneter akan tetap ketat untuk jangka waktu yang lebih lama.
CME FedWatch Tool menunjukkan Pasar memperkirakan pemotongan suku bunga The Fed sebesar 44 basis poin tahun ini, jauh lebih rendah dari perkiraan awal tahun sebesar 160 bps, dengan bulan September menjadi titik awal terbaru dari siklus pelonggaran.
Baca Juga
Para trader sebelumnya memperkirakan The Fed akan mulai menurunkan suku bunga pada Juni 2024. Namun, serangkaian data termasuk indeks harga konsumen (CPI) dan penolakan dari para bankir bank sentral telah mengubah ekspektasi tersebut.
Sementara itu, pengambil kebijakan di Bank Sentral Eropa (ECB) terus menyarankan penurunan suku bunga acuan pada Juni karena inflasi masih berada pada jalur untuk turun kembali ke 2% pada tahun depan.
Dari dalam negeri, sentimen datang dari Survei Penjualan Eceran Bank Indonesia (BI) yang menunjukkan kinerja penjualan eceran pada Maret 2024 diperkirakan tetap kuat seiring dengan meningkatnya aktivitas masyarakat pada periode Ramadan dan tercatat sebesar 222,8 atau tumbuh 3,5% secara tahunan (year-on-year/yoy).
Berdasarkan kelompoknya, sebagian kelompok tercatat meningkat, antara lain subkelompok sandang sebesar 5,9% yoy, kelompok suku cadang dan aksesori 12,0% yoy, serta bahan bakar kendaraan bermotor 13,2% yoy.
Adapun kinerja penjualan eceran pada kuartal I/2024 diperkirakan tumbuh sebesar 3,7% yoy, lebih tinggi dari kuartal IV/2023 yang tumbuh 1,6% yoy. Peningkatan terutama didorong oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau, serta kelompok bahan bakar kendaraan bermotor dengan pertumbuhan masing-masing sebesar 5,4% yoy dan 12,9% yoy.
Untuk perdagangan besok, Ibrahim memperkirakan mata uang rupiah akan kembali ditutup menguat di rentang Rp16.150-Rp16.200 per dolar AS.