Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mengulik Pembagian Dividen Adaro (ADRO) Sebelum RUPST Mei 2024

Analis memperkirakan ADRO masih akan membagikan dividen dengan yield yang cukup atraktif untuk tahun buku 2023.
Direktur  PT Adaro  Minerals Indonesia Tbk Hendri Tamrin, Presiden Direktur PT Adaro Indonesia Priyadi,  Presiden Direktur PT Kalimantan Aluminium Industry Wito Krisnahadi, Presiden Direktur PT Adaro Power Dharma Djojonegoro berbincang di sela acara media gathering di Jakarta, Rabu (20/3/2024). /Bisnis-Nurul Hidayat.
Direktur PT Adaro Minerals Indonesia Tbk Hendri Tamrin, Presiden Direktur PT Adaro Indonesia Priyadi, Presiden Direktur PT Kalimantan Aluminium Industry Wito Krisnahadi, Presiden Direktur PT Adaro Power Dharma Djojonegoro berbincang di sela acara media gathering di Jakarta, Rabu (20/3/2024). /Bisnis-Nurul Hidayat.

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) mengumumkan akan melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Mei mendatang. Analis memperkirakan ADRO masih akan membagikan dividen dengan yield yang cukup atraktif untuk tahun buku 2023.

Mengutip pengumumannya, RUPST ADRO akan dilaksanakan pada 15 Mei 2024. Agenda pembagian dividen menjadi agenda yang dinanti oleh pemegang saham pada RUPST ini.

ADRO sebelumnya telah membagikan dividen interim sebesar US$400 juta atau setara Rp6,17 triliun yang diberikan ke pemegang sahamnya. Dividen interim ini setara dengan Rp199,98 per saham.

Investor Relation Adaro Energy Indonesia Danuta Komar sebelumnya menyampaikan Adaro tentunya mempertimbangkan pembagian dividen setiap tahunnya, baik dividen interim maupun dividen final setelah tutup tahun buku. Namun, Adaro tidak mempunyai target tertentu terkait besaran dividen.

"Secara historis, setidaknya Adaro membagikan 40% dari laba sebagai dividen, tetapi kami tidak punya guidance pasti [terkait besaran dividen],” ujar Danuta beberapa waktu yang lalu.

Sebagaimana diketahui, ADRO menjadi emiten yang tak pernah absen membagikan dividen sejak mencatatkan sahamnya di Bursa tahun 2008. Dividen payout ratio terendah ADRO adalah sebesar 21,24% pada tahun 2009, dengan terbesar 99,92% pada tahun 2020.

Total dividen tertinggi ADRO adalah sebesar US$1 miliar yang dibagikan untuk tahun buku 2022. Adapun total dividen terendah yang dibagikan ADRO sebesar US$35,5 juta pada tahun buku 2008.

Sementara itu, berdasarkan laporan keuangan ADRO pada 2023, perusahaan afiliasi Garibaldi 'Boy' Thohir ini mengakumulasi laba tahun berjalan sebesar US$1,64 miliar atau sekitar Rp25,34 triliun (kurs Jisdor Rp15.439 per 29 Desember 2023). Laba bersih ini lebih rendah 34,16% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2022 yang menembus US$2,49 miliar.

Turunnya laba bersih ADRO tidak terlepas dari koreksi pendapatan bersih yang mencapai 19,56% year-on-year (YoY) dari US$8,10 miliar atau sekitar Rp125,09 triliun, menjadi US$6,51 miliar yang setara Rp100,62 triliun.

ADRO juga mencatat kenaikan 7% pada volume penjualan batu bara menjadi 65,71 juta ton. Capaian ini melampaui target volume penjualan yang ditetapkan berkisar 62–64 juta ton.

Akan tetapi, seiring harga batu bara kembali normal, pendapatan perusahaan turun 20% menjadi $6,51 miliar karena penurunan 26% pada harga jual rata-rata.

Dengan capaian tersebut, pada tahun 2024 ADRO menargetkan volume penjualan sebesar 65 juta ton sampai 67 juta ton. Penjualan ini meliputi 61 juta ton sampai 62 juta ton batu bara termal, dan 4,9 juta ton sampai 5,4 juta ton batu bara metalurgi dari ADMR.

Mengulik Pembagian Dividen Adaro (ADRO) Sebelum RUPST Mei 2024

Perkiraan Dividen ADRO

Analis Panin Sekuritas Felix Darmawan memperkirakan dividen yang akan dibagikan ADRO untuk tahun buku 2023 masih cukup atraktif. Felix mengasumsikan ADRO dapat membagikan dividen dengan payout ratio sebesar 40%-60% untuk tahun buku 2023.

Dengan asumsi tersebut, lanjut Felix, maka dividend per share di kisaran Rp316 per saham hingga Rp474 per saham yang mengindikasikan yield dividend sekitar 8,76% dan 17,1%.

"Relatif cukup atraktif sebenarnya dibandingkan dengan emiten lainnya, tetapi memang masih flat ya dibandingkan tahun lalu," ucap Felix dihubungi Selasa (16/4/2024).

Di sisi lain, Felix menjelaskan untuk prospek kinerja ADRO tahun ini masih bergantung pada pergerakan harga batu bara. Felix menilai saat ini harga batu bara tengah berada dalam fase normalisasi.

Felix juga melihat tantangan bagi ADRO datang dari diversifikasi bisnis mereka, khususnya ke bisnis non-batu bara. Felix menuturkan salah satu bisnis diversifikasi ADRO seperti smelter alumina saat ini membutuhkan waktu pencarian pembeli offtaker baru setelah Hyundai membatalkan MoU dengan anak usaha ADRO, PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR).

Sementara itu, Head of Research Kiwoom Sekuritas Sukarno Alatas dalam risetnya menjelaskan ADRO diharapkan membayar dividen dengan payout ratio 60% dari kinerja tahun 2023. Kiwoom Sekuritas mencatat ADRO telah membayar dividen interim sebesar Rp199,98 per saham.

"Dividen tahun buku 2023 diharapkan sebesar US$0,03 per saham atau Rp461,6 per saham. Oleh karena itu, dividen final potensial ADRO adalah Rp261,57 atau dengan yield sebesar 10,3% berdasarkan harga saham Rp2.450," tulis Sukarno.

Dia melanjutkan, pembagian dividen final ADRO diharapkan akan dilakukan pada bulan Mei, sesuai dengan jadwal historis.

Kiwoom Sekuritas memberikan rekomendasi hold untuk saham ADRO, dengan target harga atau target price (TP) Rp2.870 per saham. Sementara itu, Panin Sekuritas juga memberikan rekomendasi hold dengan target harga di Rp2.600 per saham.

Sementara itu, berdasarkan konsensus di Terminal Bloomberg, sebanyak 15 analis merekomendasikan buy untuk saham ADRO, 15 analis merekomendasikan hold, dan 2 analis memberikan rekomendasi sell untuk ADRO.

Rekomendasi terbaru diberikan oleh BCA Sekuritas dengan rating buy dan target harga Rp3.700 per saham. Rekomendasi buy juga diberikan oleh BRI Danareksa Sekuritas dan Macquarie, dengan target harga masing-masing Rp2.850 dan Rp3.200 per saham.

Di sisi lain, dua sekuritas yang memberikan rekomendasi sell adalah Valburi Asia Sekuritas dengan TP Rp2.320 dan Morgan Stanley dengan TP Rp2.028 per saham untuk ADRO.

------------------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper