Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah konglomerat Indonesia tercatat masih menjadi pemegang saham Adaro (ADRO) jelang adanya kepastian pembagian dividen periode 2024.
Berdasarkan data di laman Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (10/4/2024), nama-nama orang terkaya di Indonesia masih menghiasi daftar pemegang saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) hingga akhir Maret 2024.
Edwin Soeryadjaya misalnya memiliki 1,05 miliar lembar atau setara dengan 3,288% per akhir Maret 2024. Selanjutnya, ada nama Theodore Permadi Rachmat dengan kepemilikan 812,98 juta atau setara dengan 2,542%.
Tidak ketinggalan, Arini Saraswaty Subianto tercatat memiliki 79,97 juta lembar saham ADRO hingga akhir Maret 2024. Kemudian, Garibaldi ‘Boy’ Thohir dengan kepemilikan 1,97 miliar lembar.
Untuk diketahui, Adaro Energy Indonesia berencana menggelar rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) 2023 yang memutuskan pembagian dividen tunai kepada para pemegang saham.
Adaro merupakan salah satu emiten yang getol membagikan dividen jumbo. Dalam pengumuman perseroan, ADRO akan menggelar RUPST pada 15 Mei 2024.
"Pemegang saham yang berhak hadir yan tercatat pada 22 April 2024," tulis pengumuman Adaro, Selasa (9/4/2024).
Adaro memang belum mengumumkan agenda atau mata acara RUPST. Namun, perusahaan telah menyampaikan komitmennya membagikan dividen tunai.
Head of Corporate Communication Adaro Energy Febriati Nadira sebelumnya menuturkan pembagian dividen tunai kepada pemegang saham masih akan dilakukan oleh Adaro, seperti tahun-tahun sebelumnya. Namun, salah satu hal yang menjadi pertimbangan ialah Adaro membutuhkan capex besar untuk proyek aluminium.
"Walaupun ada capex besar Adaro tetap komitmen dividen tunai. Histori selalu ada pembagian, pemegang saham juga menunggu pembagian dividen," ujarnya kepada Bisnis, Rabu (20/3/2024).
Selain capex, pertimbangan lain Adaro dalam membagikan dividen ialah perolehan laba bersih. Karena laba 2023 menurun, secara nilai dividen tersebut kemungkinan juga akan terkoreksi.
"Tahun 2023 profit turun jadi mungkin jangan mengharapkan [nilai dividen] seperti tahun lalu. Yang jelas kami tetap komitmen memberikan dividen kepada pemegang saham," imbuhnya.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.