Bisnis.com, JAKARTA — Emiten batu bara milik konglomerat Garibaldi ‘Boy” Thohir, PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) memiliki sederet agenda setelah Libur Bursa Lebaran 2024.
Dilansir dari laman resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (15/4/2024), Adaro Energy Indonesia akan menggelar rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) tahun buku 2023 pada 15 Mei 2024. Pemegang saham yang berhak hadir yang tercatat pada 22 April 2024.
Adaro belum mengumumkan agenda atau mata acara RUPST. Namun, perusahaan telah menyampaikan komitmennya membagikan dividen tunai.
Head of Corporate Communication Adaro Energy Febriati Nadira sebelumnya menuturkan pembagian dividen tunai kepada pemegang saham masih akan dilakukan oleh Adaro, seperti tahun-tahun sebelumnya. Namun, salah satu hal yang menjadi pertimbangan ialah Adaro membutuhkan capex besar untuk proyek aluminium.
"Walaupun ada besar Adaro tetap komitmen dividen tunai. Histori selalu ada pembagian, pemegang saham juga menunggu pembagian dividen," ujarnya kepada Bisnis, Rabu (20/3/2024).
Adaro Energy Indonesia telah menebar dividen interim dari kinerja tahun buku 2023. Para pemegang saham ADRO yang berhak dijadwalkan menerima pembayaran pada Jumat (12/1/2024).
Baca Juga
Adaro membagikan total senilai US$400 juta atau setara Rp6,17 triliun untuk dividen interim 2023. Alhasil, pemegang saham ADRO mendapatkan jatah Rp199,98 per lembar.
Selain pembagian dividen, Adaro juga memiliki rencana pembelian kembali atau buyback saham.
Adaro berencana melakukan pembelian kembali saham atau buyback dengan jumlah Rp4 triliun. Rencana ini menunggu persetujuan RUPST Mei mendatang.
Manajemen Adaro dalam prospektus menjelaskan ADRO akan melakukan pembelian kembali saham dalam jangka waktu paling lama 12 bulan terhitung setelah tanggal persetujuan RUPST.
“Buyback sesuai ketentuan POJK 29/2023 di mana jumlah saham yang akan dibeli tidak melebihi 10% dari modal yang disetor perseroan,” tulis manajemen.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.