Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Saham & Pergerakan IHSG usai Lebaran dan Panasnya Iran-Israel

Rekomendasi saham dan pergerakan IHSG hari ini, Selasa (16/4/2024) usai momentum lebaran dan di tengah panasnya hubungan Iran dengan Israel.
Karyawan beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (21/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (21/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA -- Rekomendasi saham dan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini, Selasa (16/4/2024) usai momentum lebaran dan di tengah panasnya hubungan Iran dengan Israel.

Chief Executive Officer Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan IHSG akan bergerak pada rentang 7.254—7.301 pada perdagangan besok, Selasa (16/4/2024). Dia menuturkan, mengawali pekan ketiga di bulan April setelah libur panjang Idulfitri, IHSG masih terlihat memiliki energi untuk kembali mengalami kenaikan.

"IHSG masih terlihat cukup memiliki energi untuk kembali mengalami kenaikan tentunya setelah berhasil menggeser rentang konsolidasinya ke arah yang lebih baik pada beberapa waktu sebelumnya," tulis William dalam risetnya, Selasa (16/4/2024).

Dia melanjutkan, penguatan IHSG ini juga ditopang oleh beberapa faktor. Faktor tersebut seperti masih tercatatnya capital inflow secara year to date (YtD) ke dalam pasar modal Indonesia. 

Faktor lainnya adalah investor yang menanti rilis data perekonomian, yakni neraca perdagangan yang akan turut memberi warna terhadap pola gerak IHSG pada besok.

Adapun Yugen Bertumbuh Sekuritas menjadikan beberapa saham menjadi top picks pada perdagangan hari ini. Saham-saham tersebut adalah INDF, BBCA, ASII, JSMR, AALI, BSDE, dan PWON.

Sebagaimana diketahui, IHSG ditutup menguat 0,45% ke level 7.286,88 sebelum libur panjang lebaran. Sebanyak 261 saham terangkat ke zona hijau, 220 saham stagnan, dan 301 saham berada di zona merah. 

Kapitalisasi pasar IHSG terpantau berada pada level Rp11.922 triliun. Penguatan tersebut membawa IHSG menguat sebesar 0,19% sejak awal tahun. 

Adapun investor asing masih mencatatkan net buy pada IHSG, dengan jumlah sebesar Rp20,39 triliun secara selam tahun berjalan.

Sementara itu, Ekonom dan Mantan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menuturkan masalah tingkat suku bunga tinggi lebih berpengaruh terhadap IHSG. Menurutnya, setiap kali keputusan The Fed dianggap tidak sejalan dengan ekspetasi market, maka akan terjadi capital outflow.

Bambang melihat capital outflow di Indonesia biasanya terjadi pada dua instrumen, yaitu Surat Berharga Negara (SBN) dan saham. 

"Investor asing ada yang memang mencari profit, dan mereka langsung ke safe haven dengan kondisi seperti ini," kata Bambang dalam webinar Eisenhower Fellowships Indonesia x IDN Times, Senin (15/4/2024). 

Bambang menuturkan safe haven adalah mata uang dolar AS atau instrumen surat berharga US treasury. Bambang menuturkan memang akan terdapat tekanan terhadap IHSG, tetapi tekanan tersebut juga salah satunya akibat dampak dari tingkat suku bunga yang tetap tinggi.

"Dolar AS akan dicari, US bond akan dicari, sehingga itu menyebabkan tekanan, baik dari IHSG karena orang mencari safe haven dan rupiah," tutur Bambang.

-------------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper