Bisnis.com, JAKARTA — Investor kawakan Lo Kheng Hong masih menjadi salah satu pemegang saham kakap emiten jasa pertambangan dan pertambangan batu bara PT ABM Investama Tbk. (ABMM).
Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang dikutip Senin (15/4/2024), PT Tiara Marga Trakindo masih menjadi pemegang saham ABMM terbesar dengan kepemilikan 1,47 miliar atau 53,56% per 4 April 2024.
Selanjutnya, Valle Verde Pte Ltd menempati posisi kedua dengan memegang 702,34 juta atau 25,51% hingga Kamis (4/4/2024). Kemudian, Lo Kheng Hong berada di posisi ketiga dengan 137,80 juta atau 5,01% hingga akhir perdagangan yang sama.
Harga saham ABMM parkir di Rp4.040 pada akhir perdagangan Jumat (5/4/2024). Posisi itu mencerminkan kenaikan 18,82% year-to-date (ytd) 2024.
Kendati demikian, investor asing menekan tren positif saham ABMM dengan aksi jual. Tercatat, total net sell atau jual bersih menembus Rp15,92 miliar periode berjalan 2024.
ABM Investama akan menggelar rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) tahun buku 2023 pada 15 Mei 2024. Salah satu agenda yang dinantikan oleh para pemegang saham ABMM yakn penggunaan laba bersih tahun lalu sebagai dividen.
Baca Juga
Sebagai catatan, RUPST ABM Investama tahun buku 2022 memutuskan penggunaan US$75 juta atau sekitar Rp1,10 triliun dari laba bersih sebagai tahun lalu sebagai dividen 2023.
Secara terpisah, Head of Legal Department and Corporate Secretary ABM Investama Rindra Donovan sebelumnya menyampaikan Grup ABMM berkomitmen membagikan dividen bagi pemegang saham. Namun, besaran dividen dan keputusan lainnya bergantung kepada hasil RUPST nanti.
"Kami membuka peluang membagikan dividen bagi pemegang saham," ujarnya pada Rabu (3/4/2024), saat kunjungan ke Kantor Bisnis Indonesia.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.