Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada Jumat (5/4/2024) seiring dengan penantian pasar terhadap rilis data cadangan devisa. Adapun, besok merupakan perdagangan terakhir jelang libur Lebaran.
CEO Yugen Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menyampaikan pada hari terakhir perdagangan menjelang libur panjang hari raya Lebaran, pola gerak IHSG terlihat berhasil menggeser rentang konsolidasi wajarnya setelah mengalami tekanan pada beberapa waktu sebelumnya.
"Jelang rilis data perekonomian yakni cadangan devisa disinyalir masih akan menunjukkan stabilnya kondisi perekonomian Indonesia, yang tentunya diharapkan dapat menjadi penopang bagi pergerakan IHSG dalam beberapa waktu mendatang," paparnya dalam publikasi riset.
Di sisi lain masih terjadinya fluktuasi nilai tukar rupiah akan turut mewarnai pergerakan IHSG. William memprediksi IHSG bergerak di rentang 7.123-7.272 besok, Jumat (5/4/2024). Rekomendasi saham BMRI, GGRM, ICBP, BBCA, TLKM, CTRA, LSIP.
IHSG ditutup menguat 1,22% ke level 7.254,39 pada perdagangan Kamis (4/4/2024). Saham-saham emas seperti ANTM, MDKA, BRMS dan saham berkapitalisasi pasar besar seperti BBCA, TLKM, hingga TPIA ditutup pada zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini.
IHSG menguat 87,55 poin dan mencapai level tertinggi 7.254,39 pada penutupan perdagangan setelah melemah sepanjang hari. Adapun level terendah IHSG hari ini berada di level 7.165,83.
Baca Juga
Kapitalisasi pasar IHSG naik ke level Rp11.777, dari sebelumnya sebesar Rp11.615 triliun. Terdapat 380 saham menguat, 219 saham berakhir di zona merah, dan 192 saham stagnan.
Saham-saham emas melesat ke zona hijau pada perdagangan hari ini. Saham MDKA misalnya naik 12,13% ke level Rp2.680 per saham, ARCI naik 4,71% ke level Rp356, dan BRMS naik 4,52% ke level Rp162 per saham.
Lalu saham AMMN naik 1,72% ke level Rp8.850, ANTM naik 0,91% ke level Rp1.660, dan HRTA naik 0,50% ke level Rp1.660. Akan tetapi, dua saham emas yaitu PSAB ditutup stagnan pada level Rp177 dan UNTR ditutup turun 0,79% ke level Rp25.050 per saham.
Di sisi lain, saham-saham berkapitalisasi pasar besar seperti BBCA naik 3,41% ke level Rp9.850, TLKM naik 0,88% ke level Rp3.450, dan TPIA naik 2,95% ke level Rp6.975 per saham.
Sebelumnya, riset Phillip Sekuritas Indonesia menyebutkan sentimen datang dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell dalam pidatonya di Stanford University yang mengatakan pihaknya masih berharap Federal Reserve menurunkan suku bunga tahun ini, meskipun inflasi mengambil jalan yang berliku untuk turun menuju target 2%.
Secara terpisah, Presiden Federal Reserve Bank di Atlanta Raphael Bostic mengatakan suku bunga acuan berpeluang tidak di turunkan sebelum kuartal IV/2024.
Di pasar, muncul kekhawatiran bahwa ketahanan luar biasa yang di perlihatkan oleh ekonomi AS sejauh ini dapat mencegah Federal Reserve dari melakukan pemangkasan suku bunga sebanyak yang diestimasikan sebelumnya, yakni tiga kali.
Investor menyambut baik perlambatan pada data sektor Jasa (Services) AS bulan lalu setelah sempat kecewa terhadap data pasar tenaga kerja yang memperlihatkan sektor swasta merekrut lebih banyak pekerja di bulan Maret.