Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Teladan Prima Agro (TLDN) Bukukan Laba Rp451,78 Miliar pada 2023, Turun 21,29%

PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) mencatatkan penurunan laba bersih sepanjang 2023, kendati pendapatan perseroan meningkat 10,9% secara YoY.
PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) mencatatkan penurunan laba bersih sepanjang 2023, kendati pendapatan perseroan meningkat 10,9% secara YoY.
PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) mencatatkan penurunan laba bersih sepanjang 2023, kendati pendapatan perseroan meningkat 10,9% secara YoY.

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten perkebunan sawit, PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) mencatatkan penurunan laba bersih sepanjang 2023, kendati pendapatan perseroan meningkat 10,9% secara year-on-year (YoY).

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan per 31 Desember 2023, dikutip Senin (1/4/2024), TLDN membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk senilai Rp451,78 miliar pada 2023.

Torehan tersebut merosot 21,29% dibandingkan dengan laba TLDN sepanjang 2022 yang sebesar Rp573,97 miliar.

Sementara itu, pendapatan TLDN per 31 Desember 2023 tercatat senilai Rp4,007 triliun naik 10,9% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp3,61 triliun.

Secara rinci, penjualan minyak kelapa sawit ke pihak ketiga mencatatkan kenaikan dari Rp3,25 triliun menjadi Rp3,71 triliun per 31 Desember 2023. Selanjutnya, penjualan inti kelapa sawit dan penerimaan lain - lain menyumbangkan Rp239 miliar dan Rp703,92 juta .

Sementara itu, penjualan minyak kelapa sawit ke pihak berelasi tercatat sebesar Rp48,80 miliar diikuti oleh inti sawit senilai Rp400,58 juta.

Seiring dengan naiknya pendapatan, beban pokok TLDN juga tercatat meningkat 24,09% menjadi Rp2,93 triliun pada 2023 dibandingkan periode sama tahun 2022 yang sebesar Rp2,36 triliun.

Alhasil, laba bruto perseroan terpantau turun 14,14% secara YoY dari Rp1,24 triliun pada 2022 menjadi Rp1,07 triliun pada 2023.

Adapun, TLDN memiliki total aset Rp5,42 triliun per 31 Desember 2023, naik dari sebelumnya Rp5,22 triliun di akhir Desember 2022. Pos liabilitas terpantau turun menjadi Rp2,96 triliun dari Rp3,04 triliun.

Sementara itu, ekuitas TLDN per akhir Desember 2023 tercatat naik menjadi Rp2,45 triliun dari Rp2,18 triliun pada 31 Desember 2022. Di sisi lain, kas setara kas akhir tahun TLDN tercatat turun dari Rp587,55 miliar pada akhir 2022 menjadi Rp583,29 miliar per 31 Desember 2023.

Dalam pemberitaan Bisnis sebelumnya, PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) memperkirakan pendapatan bisa tumbuh sekitar 10% seiring peningkatan produksi pada 2023.

Direktur Utama TLDN Wishnu Wardhana mengatakan pendapatan diperkirakan tumbuh sekitar 10% pada akhir 2023. Pendapatan dapat tumbuh karena meningkatnya produksi buah yang akan diproduksi perusahaan.

“Kita mengestimasi bahwa penjualan kita akan bertumbuh 10% dibandingkan tahun lalu despite terjadinya penurunan harga komoditas karena di-offset oleh peningkatan produktivitas yang cukup baik,” tuturnya dalam paparan publik di Jakarta, Rabu (3/5/2023).

TLDN menargetkan untuk produksi tandan buah segar (TBS) mencapai 1,07 juta ton pada 2023. Produksi ditargetkan tumbuh 3% dibandingkan tahun lalu.

Sementara untuk crude palm oil (CPO) diproyeksikan mencapai 397.000 atau tumbuh sekitar 5 sampai 10% dibandingkan tahun lalu.

Adapun dia mengatakan kinerja laba yang menurun meski adanya peningkatan pendapatan per kuartal I/2023 disebabkan beberapa komponen biaya yang naik seperti pupuk dan juga kebutuhan untuk energi. Peningkatan biaya energi yang terjadi pada kuartal IV/2022 juga dirasakan seluruh industri perkebunan kelapa sawit.

“Seluruh komponen biaya di 2022 meningkat signifikan baik pupuk, dan kebutuhan energi. Jadi biaya cost itu lagging behind dan fuel cost pricing kenaikannya itu benar-benar dirasakan dalam seluruh industri perkebunan kelapa sawit,” katanya.

Dia juga menyebut TLDN melakukan pemupukan dan perawatan jalan sehingga membebani biaya pada kuartal I/2023. Meski demikian, dia optimistis TLDN dapat meningkatkan kinerja positif seiring adanya perapihan infrastruktur dan produksi yang akan meningkat pada kuartal berikutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ibad Durrohman
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper