Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada yang Rajin Belanja Saham Saratoga (SRTG)

Edwin Soeryadjaja kembali terekam menambah kepemilikan sahamnya di emiten terafiliasi dengan Sandiaga Uno yakni PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG).
Edwin Soeryadjaja Kembali Belanja Saham Saratoga (SRTG). Presiden Komisaris PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. Edwin Soeryadjaya (kedua kanan) dan putranya Presiden Direktur Saratoga Michael W. P Soeryadjaya (kiri)./Bisnis - Nurul Hidayatrn
Edwin Soeryadjaja Kembali Belanja Saham Saratoga (SRTG). Presiden Komisaris PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. Edwin Soeryadjaya (kedua kanan) dan putranya Presiden Direktur Saratoga Michael W. P Soeryadjaya (kiri)./Bisnis - Nurul Hidayatrn

Bisnis.com, JAKARTA – Pengusaha Edwin Soeryadjaja kembali terekam menambah kepemilikan sahamnya di emiten terafiliasi dengan Sandiaga Uno yakni PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG).

Dalam laporan terbaru dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Edwin menambah kepemilikan sahamnya di SRTG sebanyak 365.000 lembar pada 27 Maret 2024.

Hal itu, membuat Edwin yang juga menjabat sebagai Presiden Komisaris Saratoga itu, mengantongi sebanyak total 4,75 miliar lembar saham perseroan.

Begitu pula dengan persentase kepemilikan sahamnya di SRTG yang turut terkerek dari 35,04% menjadi 35,05%.

Sebelumnya Edwin terekam menambah kepemilikan sahamnya di SRT sebanyak 7,03 juta lembar pada 21 Maret 2024.

Saratoga pada 2023 lalu mencatatkan nilai aset bersih atau net asset value (NAV) sebesar Rp48,9 triliun. Capaian itu turun 20% dibandingkan periode sama 2022.

Berdasarkan laporan keuangan di laman BEI, SRTG mencatatkan rugi tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik perusahaan sebesar Rp10,14 triliun pada 2023, dibandingkan periode sama pada 2022 yang mencatatkan laba Rp4,61 triliun. 

Penyebabnya, Saratoga membukukan kerugian neto atas investasi pada saham dan efek lainnya sebesar Rp13,81 triliun, dibandingkan periode sama 2022 yang mencatatkan keuntungan sebesar Rp3,72 triliun.

Direktur Investasi Saratoga Devin Wirawan mengatakan, turunnya NAV Saratoga 20% disebabkan oleh gejolak harga komoditas sepanjang 2023 telah berdampak terhadap harga saham-saham perusahaan portofolio utama Saratoga yaitu PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA).

"Fluktuasi harga saham tersebut ikut berdampak terhadap NAV Saratoga pada akhir tahun lalu,” ujar Devin dalam keterangannya, Senin (18/3/2024).

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper