Bisnis.com, JAKARTA – PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) tercatat mampu membalikkan rugi menjadi laba bersih sepanjang 2023. Seiring hal itu, pendapatan perseroan juga meningkat double digit karena didorong pertumbuhan segmen kesehatan.
Berdasarkan laporan keuangan per akhir Desember 2023, LPKR mencatatkan pendapatan sebesar Rp16,84 triliun. Jika dibandingkan dengan capaian 2022, perolehan tersebut mencerminkan kenaikan 14,81% year-on-year (YoY).
Pendapatan LPKR ditopang oleh segmen kesehatan atau healthcare yang meningkat 17,57% YoY menjadi Rp11,19 triliun. Adapun segmen real estate naik 9,83% YoY ke Rp4,54 triliun, sementara segmen gaya hidup meraih Rp1,25 triliun atau meningkat 8,86% YoY.
Seturut dengan kenaikan pendapatan, beban pokok pendapatan LPKR juga meningkat 11,19% YoY menjadi Rp9,47 triliun. Dengan demikian, laba kotor yang dirangkum perseroan sepanjang tahun lalu mencapai Rp7,36 triliun atau tumbuh 19,82% YoY.
Setelah diakumulasikan dengan pendapatan dan beban lainnya, LPKR meraih laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp50,14 miliar atau berbalik dari kerugian sebesar Rp2,69 triliun yang dibukukan pada 2022.
Group CEO LPKR John Riady menyatakan laporan keuangan 2023 menunjukkan performa kuat di seluruh segmen bisnis, sejalan dengan pengelolaan keuangan secara hati-hati di induk perusahaan. Perseroan juga mencapai net profit after tax (NPAT) positif pertama sejak 2018.
Baca Juga
“Ke depan, prioritas manajemen LPKR adalah mempertahankan momentum pertumbuhan yang ada saat ini dan terus mengelola keuangan dengan bijak untuk mencapai stabilitas keuangan jangka panjang di tengah kondisi perekonomian yang terus penuh tantangan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (28/3/2024).
Manajemen mengungkapkan bahwa di segmen layanan kesehatan, anak usaha LPKR, yakni PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO), mencatat peningkatan pendapatan menjadi Rp11,2 triliun dan pertumbuhan EBITDA sebesar 31% YoY menjadi Rp 2,9 triliun.
SILO juga mengalami pertumbuhan dalam metrik operasional utamanya, termasuk peningkatan rawat inap sebesar 26% YoY menjadi 302.463, peningkatan hari rawat inap sebesar 16% YoY menjadi 939.877, dan peningkatan kunjungan rawat jalan sebesar 23% YoY menjadi 3.949.341.
Sementara itu, kenaikan pendapatan LPKR di segmen real estate didorong oleh serah terima peluncuran produk yang tepat waktu, penjualan tanah, penjualan tanah pemakaman di San Diego Hills, serta peningkatan kinerja pengelolaan kota.
Pada tahun ini, perseroan menetapkan target prapenjualan sebesar Rp5,37 triliun atau meningkat 10% dari target tahun sebelumnya. Pencapaian target akan didorong oleh produk-produk residensial dan komersial baru di Lippo Village dan Lippo Cikarang.
Sepanjang tahun lalu, LPKR membukukan total aset senilai Rp49,57 triliun atau turun 0,60% YoY. Adapun liabilitas perseroan juga menurun 2,49% secara tahunan menjadi Rp29,96 triliun, sementara ekuitas tercatat sebesar Rp19,6 triliun atau meningkat 2,44% YoY.
Adapun arus kas setara kas perseroan pada akhir periode Desember 2023 tercatat sebesar Rp2,64 triliun, meningkat 0,91% YoY dari posisi sebelumnya yakni Rp2,62 triliun.
_____________
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.