Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Upaya Mitra Pinasthika (MPMX) Keruk Cuan dari Momentum Lebaran 2024

Emiten Grup Saratoga, PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. (MPMX) berpeluang mendapatkan angin segar seiring dengan momentum Lebaran 2024.
Emiten terafiliasi Menparekraf Sandiaga Uno, PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. (MPMX) memutuskan membagikan dividen tahun buku 2022 sebesar Rp589,44 miliar. /Bisnis-Rizqi Rajendra
Emiten terafiliasi Menparekraf Sandiaga Uno, PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. (MPMX) memutuskan membagikan dividen tahun buku 2022 sebesar Rp589,44 miliar. /Bisnis-Rizqi Rajendra

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten Grup Saratoga, PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. (MPMX) berpeluang mendapatkan angin segar seiring dengan momentum Lebaran 2024. Pada saat yang sama, perseroan juga merancang berbagai strategi untuk mendongkrak kinerja pada tahun ini.

GM Corporate Communication & Sustainability MPMX Natalia Lusnita mengatakan umumnya mobilitas masyarakat menjelang mudik Lebaran akan meningkat. Alhasil, hal itu berpotensi mendorong penjualan anak usaha MPMX yaitu Balai Lelang Mobil Bekas AUKSI.  

Di lain sisi, untuk bisnis rental MPMX dijalankan dengan skema business to business (B2B) atau antar-perusahaan, sehingga menurutnya tidak terlalu ada dampak signifikan jelang Lebaran. Namun, unit kendaraan yang tersewa mengalami peningkatan dibandingkan akhir 2023.

"Sementara itu untuk AUKSI tren penjualan menunjukkan kenaikan sejak akhir 2023. Sejauh ini di awal 2024 terlihat adanya indikasi meningkatnya tren harga dan penjualan, khususnya menjelang Lebaran," ujar Natalia kepada Bisnis, dikutip Sabtu (22/3/2024).

Untuk menyegarkan ingatan, pada Mei 2022 lalu, MPMX juga menggandeng Trusty Cars Pte Ltd (Carro) sebagai marketplace mobil bekas terbesar di Asia Tenggara. Kala itu, Carro berinvestasi sebesar US$53,8 juta atau sekitar Rp783,78 miliar untuk menjadi pemegang 50 persen saham anak usaha MPMX yaitu PT Mitra Pinasthika Mustika Rent (MPM Rent).

Emiten terafiliasi Menparekraf Sandiaga Uno itu juga membeberkan rencana ekspansi untuk memperluas pasar mobil bekas. Misalnya, MPMX akan menambah area lelang hingga ke Pekanbaru, Riau dan Palembang, Sumatra Selatan tahun ini.

Natalia menyampaikan, hingga saat ini jumlah konsumen AUKSI milik MPMX tercatat sebanyak 3.000, sementara itu perseroan mematok target 4.000 konsumen hingga akhir 2024.

"Penjualan mobil bekas selama tahun 2023 sangat baik dan sesuai dengan target yang sudah ditentukan. Proyeksi target di 2024 naik di kisaran 5% dari tahun 2023," jelasnya.

Perlu diketahui, kontributor kinerja MPMX terbesar berasal dari distribusi dan ritel sepeda motor. MPMX merupakan distributor resmi sepeda motor merek Honda milik PT Astra Honda Motor (AHM).

Lebih lanjut dia mengatakan, pertumbuhan sepeda motor secara nasional ditargetkan sekitar 4%. Sejalan dengan proyeksi tersebut, MPMX memiliki target sedikit lebih tinggi dari target nasional, yaitu di kisaran 5%.

"Secara organik, dan kami cukup yakin bahwa  seluruh segmen bisnis kami akan terus bertumbuh di tahun 2024, sementara secara historis marjin laba bersih berkisar antara 3%-4%," jelasnya.

Terkait belanja modal atau capex, katanya, sejak MPM Rent tidak lagi dikonsolidasikan dengan MPMX, maka anggaran belanja modal di 2024 lebih rendah dari sebelumnya dengan pemanfaatan capex berkisar di Rp50 miliar-Rp75 miliar.

Capex tersebut akan dialokasikan untuk pengembangan sistem digitalisasi di berbagai gudang MPM Distributor dan digunakan untuk renovasi rutin gedung-gedung diler MPM Motor.

"Secara terpisah, seperti biasa untuk bisnis rental MPM Rent, kebutuhan capex berkisar di Rp600 Miliar yang seluruhnya disiapkan oleh mitra kami, Carro," jelasnya.

Soal rencana diversifikasi bisnis, Natalia mengatakan, sebagai bagian dari portofolio Saratoga, MPMX telah mengamati perusahaan portofolio lain yang lebih dulu memasuki segmen hulu dan tengah ekosistem kendaraan listrik.

"Untuk melengkapi end-to-end ekosistem kendaraan listrik di Saratoga, MPMX menjajaki peluang di bisnis hilir. Ini termasuk prinsipal kendaraan mobil listrik, infrastruktur pengisian daya, dan daur ulang baterai," pungkasnya.

Kendati demikian, dia mengatakan rincian spesifik mengenai investasi tersebut tidak dapat diungkapkan saat ini, karena MPMX masih dalam tahap awal proses uji tuntas atau due diligence.

Upaya Mitra Pinasthika (MPMX) Keruk Cuan dari Momentum Lebaran 2024

Prospek Saham MPMX

Analis Kiwoom Sekuritas Vicky Rosalinda mengatakan, dengan adanya momentum Lebaran 2024 dapat meningkatkan peluang pada bisnis penjualan mobil bekas MPMX tetapi kemungkinan tidak signifikan.

"Dilihat dari penurunan surplus perdagangan Indonesia yang di mana dapat terjadi pelemahan daya beli di Indonesia, target pertumbuhan pendapatan MPMX diperkirakan sekitar 5% dan laba bersih ditargetkan sekitar 3%-4% dari total pendapatan," jelas Vicky kepada Bisnis, dikutip Kamis (21/3).

Menurutnya, beberapa yang menjadi katalis positif untuk MPMX yaitu potensi pertumbuhan pada bisnis sewa mobil seiring banyaknya masyarakat yang akan mudik dengan menyewa mobil, serta memiliki peluang untuk peningkatan permintaan mobil bekas jelang Lebaran 2024.

Adapun katalis negatifnya yaitu adanya persaingan yang cukup ketat pada bisnis mobil bekas dan sewa mobil, adanya fluktuasi nilai tukar rupiah dapat mempengaruhi biaya impor, dan ketidakstabilan perekonomian di Indonesia juga dapat mempengaruhi kinerja MPMX.

Sementara itu untuk saham MPMX, jika dilihat dari Price to Book Value (PBV) menurutnya masih tergolong undervalued yaitu 0,76 kali, lalu memiliki Return on Equity (ROE) sebesar 9,2% yang artinya cukup bagus, selain itu juga memiliki rasio utang (DER) sebesar 0,44 kali yang dapat dikategorikan baik.

"Sehingga untuk prospek fundamentalnya cukup baik. Kami merekomendasikan buy untuk saham MPMX dengan support Rp990 hingga Rp1.005 per saham, sedangkan level resisten di Rp1.080 hingga Rp1.165," pungkasnya.

Investment Analyst Stockbit Michael Owen Kohana menambahkan, dengan bisnis model yang relatif stabil dan angka penjualan motor yang telah kembali ke level normal, dia menilai bahwa MPMX menawarkan potensi dividen yang menarik, hal itu dengan prediksi kinerja perseroan yang moncer.

Menurutnya, MPMX dapat menghasilkan laba bersih sebesar Rp600 miliar per tahun secara berkelanjutan berdasarkan volume penjualan motor sebesar 900.000 unit per tahun, dengan margin operasi yang relatif stabil di angka 3,8%.

"Dengan asumsi payout ratio sebesar 65% yang mana menurut kami konservatif, potensi dividend yield dari MPMX mencapai 8% per tahun," ujar Michael dalam risetnya dikutip Kamis (21/3/2024).

Michael mengatakan, selain bisnis yang relatif stabil, kemampuan MPMX membayar dividen yang royal juga ditopang oleh posisi finansial yang solid dengan kas bersih Rp1,58 triliun per kuartal III/2023 dan kebutuhan capex yang minim dalam beberapa tahun mendatang.

Selain itu, dalam beberapa tahun terakhir, MPMX juga telah melakukan beberapa divestasi, sehingga perseroan dapat lebih fokus pada bisnis inti dan memberikan kelonggaran kepada modal perusahaan.

"Mengacu target volume penjualan dari manajemen di level 909.000 unit, kami mengestimasikan total pendapatan MPMX akan tumbuh 4,8% year-on-year [YoY] pada 2024, dengan laba bersih naik sebesar 6,4% YoY menjadi Rp600 miliar," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper