Bisnis.com, JAKARTA - Emiten terafiliasi Menparekraf Sandiaga Uno, PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. (MPMX) bersiap meraup cuan dari penjualan mobil bekas dan sewa kendaraan jelang Lebaran 2024 atau Hari Raya Idulfitri 1445 H.
GM Corporate Communication & Sustainability MPMX Natalia Lusnita mengatakan umumnya mobilitas masyarakat menjelang mudik Lebaran akan meningkat. Alhasil, hal itu berpotensi mendorong penjualan anak usaha MPMX yaitu Balai Lelang Mobil Bekas AUKSI.
Di lain sisi, untuk bisnis rental MPMX dijalankan dengan skema business to business (B2B) atau antar-perusahaan, sehingga menurutnya tidak terlalu ada dampak signifikan jelang Lebaran. Namun, unit kendaraan yang tersewa mengalami peningkatan dibandingkan akhir 2023.
"Sementara itu untuk AUKSI tren penjualan menunjukkan kenaikan sejak akhir 2023. Sejauh ini di awal 2024 terlihat adanya indikasi meningkatnya tren harga dan penjualan, khususnya menjelang Lebaran," ujar Natalia kepada Bisnis, Selasa (19/3/2024).
Sebagai pengingat, pada Mei 2022 lalu, MPMX juga menggandeng Trusty Cars Pte Ltd (Carro) sebagai marketplace mobil bekas terbesar di Asia Tenggara. Kala itu, Carro berinvestasi sebesar US$53,8 juta atau sekitar Rp783,78 miliar untuk menjadi pemegang 50 persen saham anak usaha MPMX yaitu PT Mitra Pinasthika Mustika Rent (MPM Rent).
Terkait rencana ekspansi untuk memperluas pasar mobil bekas, Grup Saratoga itu akan menambah area lelang hingga ke Pekanbaru, Riau dan Palembang, Sumatra Selatan tahun ini.
Baca Juga
Lebih lanjut Natalia mengatakan, hingga saat ini jumlah konsumen AUKSI milik MPMX tercatat sebanyak 3.000, sementara itu perseroan mematok target 4.000 konsumen hingga akhir 2024.
"Penjualan mobil bekas selama tahun 2023 sangat baik dan sesuai dengan target yang sudah ditentukan. Proyeksi target di 2024 naik di kisaran 5% dari tahun 2023," pungkasnya.
Menilik kinerja keuangan terakhirnya, MPMX menorehkan laba bersih sebesar Rp421,71 miliar per kuartal III/2023 atau turun 7,65% secara year-on-year (YoY) dibandingkan periode sama 2022 sebesar Rp456,67 miliar.
Sementara itu, pendapatan neto perseroan tercatat sebesar Rp10,50 triliun atau naik 22,70% dibandingkan periode sama 2022 sebesar Rp8,56 triliun.
Secara rinci berdasarkan segmen, pendapatan MPMX berasal dari distribusi, ritel dan aftermarket sebesar Rp10,30 triliun, diikuti segmen asuransi sebesar Rp207,22 miliar. Pendapatan itu dikurangi biaya eliminasi sebesar Rp6,95 miliar.
Sebagai tambahan informasi, Sandiaga Uno memiliki saham MPMX melalui PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) yang menjadi pemengang saham pengendali dengan kepemilikan 56,70% atau setara 2,53 miliar saham.
------------------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.