Bisnis.com, JAKARTA - Penjualan alat berat PT United Tractors Tbk. (UNTR) turun pada Februari 2024. Entitas dari Grup Astra tersebut mencatatkan sebanyak 825 penjualan alat berat merek Komatsu hingga akhir Februari tahun ini.
Sejak awal tahun hingga saat ini, UNTR menjual sebanyak 825 unit Komatsu. Penjualan ini turun 33,03% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar 1.232 unit.
Berdasarkan laporan bulanan yang dikutip Kamis (21/3/2024), penjualan alat berat ke sektor pertambangan mendominasi hingga akhir Februari 2023, yakni sebesar 68% dari total penjualan.
Kemudian disusul penjualan ke sektor konstruksi 12%, sektor kehutanan sebesar 10%, dan sektor perkebunan 10% penjualan.
Sementara itu, market share Komatsu secara year to date pada Februari 2023 adalah sebesar 30%.
Adapun pada bulan Februari saja, UNTR mencatatkan 307 unit penjualan Komatsu, turun dari Januari 2024 sebesar 518 unit Komatsu.
Baca Juga
Dari segmen produksi batu bara, UNTR melalui Pamapersada Nusantara (PAMA) memproduksi 20,5 juta ton pada Januari-Februari 2024, lebih tinggi dari capaian pada periode yang sama 2023 sebanyak 17,2 juta ton.
Pada Februari 2024, rata-rata stripping ratio sebesar 8,9 kali turun dari bulan sebelumnya 9 kali. Total produksi batu bara 10,6 juta ton pada Februari 2024, naik dari Januari sebesar 9,9 juta ton, dan volume OB juga naik menjadi 94,8 juta bcm dari 89 juta bcm pada Januari 2024.
Selanjutnya, penjualan batu bara UNTR melalui Tuah Turangga Agung pada Februari 2023 sebanyak 1,39 juta ton. Jumlah ini lebih tinggi dari tahun sebelumnya sebanyak 998.000 ton.
Sementara itu, secara year to date penjualan batu bara Tuah Turangga Agung adalah sebesar 2,67 juta ton. Volume penjualan ini naik dibandingkan periode dua bulan tahun 2023 sebesar 1,99 juta ton.
Adapun, unit usaha United Tractors di bidang pertambangan emas di Martabe, Sumatera Utara, dijalankan oleh PT Agincourt Resources. Penjualan emas dari Agincourt Resources belum dicatatkan oleh UNTR.
Corporate Secretary UNTR Sara K. Loebis menuturkan kosongnya penjualan emas ini karenakan UNTR masih menunggu persetujuan RKAB.
"Sehingga kami belum dapat melakukan penjualan dulu," ucap Sara.