Bisnis.com, JAKARTA — Harga emas global pekan ini diramal akan terkonsolidasi menjelang pertemuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Open Market Committee (FOMC) yang dijadwalkan pada 19-20 Maret 2024.
Mengacu data Bloomberg pada Senin (18/3/2024) harga emas berjangka Comex kontrak April 2024 turun 0,16% atau 3,50 poin ke US$2.158 per troy ounce. Sementara itu, harga emas spot melemah tipis 0,04% atau 0,96 poin ke US$2.154,94 per troy ounce.
Analis Komoditas Lukman Leong mengatakan harga emas masih akan kuat dan tidak terkoreksi terlalu besar walaupun beberapa data ekonomi AS terutama Indeks Harga Konsumen (CPI) dan Indeks Harga Produsen (PPI) yang lebih kuat.
Berdasarkan data Investing, data CPI AS Februari 2024 yang rilis pada 12 Maret 2024 sebesar 3,2% year-on-year (YoY). Sementara itu, data PPI AS yang rilis pada 14 Maret 2024 sebesar 1,6% YoY.
"The Fed diperkirakan masih akan pada nada yang kurang lebih sama pada pertemuan FOMC pekan depan, mengingat data ekonomi AS yang cukup beragam belakangan ini, namun ekonomi kelihatannya sudah tidak 'sepanas' sebelum-sebelumnya," ujar Lukman, dikutip Senin (18/3/2024).
Lebih lanjut dia mengatakan, untuk saat ini, probabilitas The Fed akan memangkas suku bunga pada Juni 2024 adalah sebesar 55%, yang sudah turun lumayan besar dari kisaran 80% pekan lalu.
Baca Juga
Selain The Fed, sentimen global lainnya adalah perang Ukraina-Rusia dan Israel-Hamas yang perkembangannya dapat memengaruhi permintaan emas. Tak hanya itu, menurutnya tensi ekonomi China dan AS yang masih tinggi menjelang Pilpres AS juga akan berperan.
Lukman menjelaskan, emas diperkirakan akan berkonsolidasi menjelang FOMC The Fed, namun apabila ada kejutan positif dari pertemuan itu maka emas bisa kembali melanjutkan reli.
"Namun apabila tidak ada kejutan dan malah kejutan negatif, emas akan kembali turun, nmaun koreksi ini akan menjadi kesempatan beli dan akan membuat emas kembali naik. Range harga emas pekan ini di US$2.150-US$2.200 per troy ounce," pungkasnya.