Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JP Morgan Akumulasi Saham Indosat, Kerja Sama AI Bareng NVIDIA Segera Meluncur

Kerja sama antara PT Indosat Tbk. (ISAT) dengan NVIDIA akan segera meluncur pada 2024. Investor asing terpantau melakukan akumulasi saham ISAT.
President Director and Chief Executive Officer Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha, (kiri) dan Senior Vice President of Telecom NVIDIA Ronnie Vasishta (kanan) usai menandatangani MoU di Mobile World Congress (MWC) 2024 Barcelona.
President Director and Chief Executive Officer Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha, (kiri) dan Senior Vice President of Telecom NVIDIA Ronnie Vasishta (kanan) usai menandatangani MoU di Mobile World Congress (MWC) 2024 Barcelona.

Bisnis.com, JAKARTA — Kerja sama antara PT Indosat Tbk. (ISAT) dengan NVIDIA akan segera meluncur pada 2024. Investor asing terpantau melakukan akumulasi saham ISAT.

Dalam sepekan terakhir saham ISAT terpantau mengalami kenaikan tipis sebesar 1,52%. Kendati demikian investor asing kerap melakukan akumulasi saham telekomunikasi itu sebesar Rp129,2 miliar. Berdasarkan data RTI, broker yang menjadi pembeli utama adalah JP Morgan mencapai 484.100 saham.

Hal tersebut diikuti oleh Mandiri Sekuritas sebanyak lebih dari 242.100 saham, serta DBS Vicker Sekuritas dan UBS Sekuritas mencapai lebih dari 121.000 saham.

Investor asing mulai semangat membeli saham Indosat setelah perseroan menyatakan tenggat waktu pengerjaan proyek artificial intelligence.

PT Indosat Tbk. (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) menyampaikan kolaborasi dari pemanfaatan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) antara ISAT dan NVIDIA dapat meluncur di kuartal III/2024 mendatang.

Presiden Direktur dan Chief Executive Officer (CEO) Indosat Vikram Sinha menuturkan Indosat ingin menjadikan Indonesia sebagai AI nation. ISAT juga menurutnya ingin menjadikan Indonesia siap dengan AI.

"Kolaborasi dengan NVIDIA ini akan membantu kami mempercepat hal itu," kata Sinha di Jakarta, Selasa (5/3/2024).

Sinha menuturkan ISAT menggunakan ekosistemnya, Lintasarta, BDx, hingga kolaborasi dengan NVIDIA untuk memastikan Indonesia menjadi negara yang AI ready.

Dia juga menuturkan akan banyak use case atau pemanfaatan dari AI yang akan dihadirkan oleh Indosat untuk Indonesia pada kuartal III/2024 dan kuartal-kuartal mendatang.

"Pada kuartal III/2024 dan mendatang, kita akan melihat akan banyak use case, yang akan dilipatgandakan untuk Indonesia. Anda hanya perlu sedikit menunggu," tutur Sinha.

Head of Research BCA Sekuritas Andre Benas menuturkan secara fundamental, kinerja sektor telekomunikasi masih cukup baik selama suku bunga turun. Dia mencermati kinerja ISAT tercatat telah cukup baik secara fundamental.

"Kinerja ISAT secara fundamental untuk 2024 bagus lah. Masuknya ISAT ke bisnis AI hanya side quest saja," ujar Andre, ditemui di Tangerang beberapa waktu lalu.

Sementara itu, Analis Ciptadana Sekuritas Gani dalam risetnya menjelaskan ISAT memberikan panduan untuk pertumbuhan pendapatan yang berada di atas rata-rata industri untuk tahun 2024. Selain itu, ISAT juga memberikan panduan EBITDA margin akan mencapai hampir 50% di 2024.

"ISAT juga siap untuk lebih menggali potensi dari pelanggan di pedesaan dan mengejar peningkatan ARPU. ISAT juga akan terus meningkatkan bisnis broadband untuk rumah dan enterprises, dan meningkatkan pendapatan tambahan melalui layanan AI Cloud sebagai pelengkap," tutur Gani.

Adapun Ciptadana Sekuritas memberikan rekomendasi buy untuk saham ISAT, dengan target price Rp12.000. Sementara itu, BCA Sekuritas memberikan rekomendasi buy, dengan target price (TP) pada Rp11.600.

Hingga penutupan perdagangan Selasa (5/3/2024), berdasarkan konsensus analis, sebanyak 25 analis dari 29 analis merekomendasikan buy untuk saham ISAT. Sisanya sebanyak 4 analis masih menyarankan hold untuk saham ini.

Target harga tertinggi untuk saham ISAT diberikan oleh Verdhana Sekuritas pada level Rp13.750, disusul Citi pada level Rp13.600, dan BRI Danareksa Sekuritas pada level Rp13.300 per saham. 

___________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper