Bisnis.com, JAKARTA - Emiten tambang BUMN PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam menargetkan produksi emas pada 2024 sebesar 958 kg sekalipun harga emas sedang mengilap pada 2024.
Sekretaris Perusahaan Antam Syarif Faisal Alkadrie mengatakan perseroan menargetkan produksi emas dari tambang emas sebesar 30,800 troy ounce atau sekitar 958 kilogram sepanjang 2024. Sementara itu, untuk penjualan emas ditargetkan mencapai 1.200.959 troy ounce atau sebesar 37.354 kilogram.
“Penjualan itu meningkat 43% dibandingkan dengan capaian penjualan unaudited emas sepanjang 2023 sebesar 840.067 troy ounce atau sekitar 26.129 kilogram,” kata Faisal dalam keterangan resmi, Minggu (10/3/2024).
Sementara untuk emas, ANTM mengklaim akan melakukan inovasi penjualan produk-produk logam mulia di pasar dalam negeri.
Kemudian untuk produksi bijih nikel, total target produksi bijih nikel konsolidasian yang digunakan untuk bahan baku pabrik feronikel dan penjualan kepada pelanggan domestik sebesar 20,58 juta wet metrik ton (wmt) sepanjang 2024. Target tersebut naik 53% dibandingkan dengan capaian produksi sepanjang 2023 yang tercatat sebesar 13,45 juta wmt.
Di sisi lain, penjualan bijih nikel ditargetkan naik 60% menjadi 18,75 juta wmt sepanjang 2024 atau meningkat dari posisi tahun sebelumnya sebesar 11,71 juta wmt.
Baca Juga
Selanjutnya untuk komoditas bijih bauksit, ANTM menargetkan produksi sebesar 3,47 juta wmt atau sesuai dengan tingkat kebutuhan bauksit pabrik Chemical Grade Alumina (CGA) Tayan dan proyeksi penjualan kepada pelanggan pihak ketiga.
Target tersebut tumbuh 72% dibandingkan dengan produksi sepanjang 2023 sebesar 2,01 juta wmt. Sementara itu untuk target penjualan, ANTM membidik kenaikan hingga 103% menjadi 3,05 juta wmt sepanjang 2024.
Sejalan dengan strategi ANTM dalam mengoptimalkan operasi pabrik CGA Tayan dan meningkatkan produksi alumina, ANTM menargetkan produksi alumina sebesar 160.000 ton alumina dengan target penjualan meningkat menjadi 170.000 ton atau naik 15% dibandingkan dengan capaian tahun 2023.
ANTM mengklaim jika target produksi komoditas tersebut diiringi dengan kebijakan strategis dalam pengelolaan biaya yang tepat dan efisien. Adapun outlook ANTM pada komoditas feronikel masih positif sepanjang 2024 karena adanya keyakinan penyerapan produk di pasar global.
---------------------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.