Cultrera kemudian menambahkan bahwa penyetokan ulang dalam jumlah kecil di berbagai importir juga berkontribusi pada peningkatan dinamika harga. Namun, seorang pedagang yang berbasis di Kuala Lumpur menuturkan bahwa penguatan ringgit membatasi kenaikan harga minyak sawit berjangka Malaysia.
Kontrak minyak kedelai di Dalian Commodity Exchange, DBYcv1, naik 0,45%. Minyak sawit, DCPcv1, sedikit menguat sebesar 1%. Sementara itu, harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade (CBOT), BOc2, meningkat 0,44%.
Berdasarkan data Bloomberg, mata uang Ringgit malaysia ditutup menguat 0.57% terhadap dolar AS pada Kamis (7/3). Ringgit yang menguat membuat minyak kelapa sawit kurang menarik bagi pemegang mata uang asing.