Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat ke level 7.373,96 pada akhir perdagangan saham Kamis (7/3/2024). Seiring dengan menghijaunya IHSG, saham bank jumbo, BBCA, BBRI dan BMRI laris manis.
IHSG terpantau menguat 0,60% atau 44,16 poin menjadi 7.373,96 pada akhir perdagangan. Sepanjang sesi, indeks komposit bergerak di rentang 7.334,30—7.386,87.
Adapun, sebanyak 25,59 miliar saham diperdagangkan dengan volume sebanyak 1,26 juta kali. Alhasil, nilai transaksi saham hari ini tembus Rp11,63 triliun.
Pada penutupan perdagangan hari ini, sebanyak 287 saham menguat, 233 saham melemah, dan 248 saham stagnan. Kapitalisasi pasar tercatat Rp11.858 triliun.
Saham perbankan jumbo terpantau laris diborong investor hari ini. Misalnya, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) senilai Rp1,2 triliun, diikuti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) senilai masing-masing Rp733,1 miliar dan Rp673,1 miliar.
Alhasil, saham BBCA naik 1,76% ke level Rp10.125, disusul saham BBRI naik 0,40% ke Rp6.225, dan saham BMRI menguat 0,35% ke Rp7.100.
Baca Juga
Dari jajaran saham berkapitalisasi pasar jumbo saham Prajogo Pangestu PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) menguat 7,66% ke posisi Rp5.625 per saham. Diikuti PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) yang naik 4,17% ke level Rp6.250.
Di lain sisi, saham PT Astra Internasional Tbk. (ASII) turun 0,97% ke level Rp5.125. Disusul PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) melemah 0,39% ke Rp19.325.
Adapun saham terboncos atau top losers hari ini yaitu PT Mitra Pedagang Indonesia Tbk. (MPIX) ambles 24% ke Rp133 per saham. Menyusul PT Sumber Sinergi Makmur Tbk. (IOTF) melemah 12,60% ke posisi Rp222 per saham.
Level IHSG hari ini sejalan dengan prediksi Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih yang mengatakan IHSG hari ini Rabu (7/3) diprediksi bergerak mixed dan menguat dalam range 7.300—7.375.
Adapun sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain, dari dalam negeri, pekan ini cenderung minim katalis, namun hari ini pelaku pasar mencermati posisi cadangan devisa (Cadev) periode Februari 2024.
Sementara itu dari mancanegara, Ketua The Fed, Jerome Powell menyampaikan laporan kondisi ekonomi Amerika Serikat (AS) di hadapan Kongres (Senat dan DPR). Powell menyatakan bahwa kondisi ekonomi masih belum pasti, meskipun pasar tenaga kerja melunak dan inflasi turun signifikan, namun masih bergerak di atas target 2%.
"Dari Asia, Korea Selatan mencetak kenaikan inflasi tahunan sebesar 3,1% pada Februari 2024, dari posisi bulan sebelumnya sebesar 2,8%. Naiknya tingkat inflasi utamanya diakibatkan oleh harga pangan dan energi," ujar Ratih dalam riset.