Bisnis.com, JAKARTA — Mantan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Hasan Zein Mahmud menyatakan telah menanam modalnya di saham PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO).
Eks Bos BEI periode 1991-1996 itu mengungkapkan masuknya dia sebagai investor GOTO karena melihat adanya perubahan orientasi dalam bisnis emiten teknologi tersebut. Dia meyakini, perseroan telah berada di jalur yang tepat menuju profitabilitas.
"Saya akhirnya memutuskan untuk investasi di saham GOTO," tegas dia, Rabu (6/3/2024).
Menurutnya ada tiga hal yang dia cermati sebelum melakukan investasi ke saham GOTO.
Pertama, GOTO telah menyerahkan bisnis e-commerce sepenuhnya kepada Tokopedia. Dari langkah ini, GOTO akan menerima komisi dari setiap transaksi Gross Merchandise Value (GMV).
Kedua, GOTO dapat lebih fokus pada bisnis on demand service (ODS) dan fintech. GOTO juga bisa mengoptimalkan pendapatan dari pelayanan front end seperti ODS dan back end untuk pembayaran (GTF/fintech) sebagai berkah dari perkawinan Tiktok Tokopedia. Selain itu, bersama Patrick Walujo perseroan giat melakukan service diversification, perluasan pasar dan peningkatan volume pada setiap segmen bisnis.
Baca Juga
Ketiga, GOTO mampu mencatatkan pencapaian adjusted EBITDA positif pada Q4/2023 sehingga menunjukkan posisi kas yang kuat. Dengan begitu GOTO tidak perlu melakukan private placement terus menerus yang mengakibatkan membengkaknya jumlah saham beredar dan dilusi pemilikan terus menerus.
"Divestasi Tokopedia akan merampingkan aset. Karena aset dan liabilitasnya akan keluar dari neraca konsolidasi," jelasnya.
Hasan menambahkan terkait rugi goodwill GOTO, tidak akan terlalu membebani kinerja operasional persetoan.
Pasalnya itu hanya berpengaruh pada pencatatan rugi laporan keungan. Adapun yang perlu digarisbawahi adalah goodwill merupakan biaya non cash dan akan mengurangi biaya amortisasi bersamaan dengan pengurangan depresiasi di tahun-tahun mendatang.
"Saatnya semua itu dijadikan modal awal untuk membuktikan kalau GOTO, sebagai entitas bisnis, mampu menciptakan laba," tegasnya.
Selain itu, Hasan juga mengakui telah masuk ke saham GOTO saat kondisinya dalam tren penurunan.
Pasalnya sejak awal 2024, saham GOTO menjadi anggota MSCI Indonesia dengan penurunan 26%. Lalu sebagai anggota LQ45, saham GOTO berada di posisi 44. Kendati demikian, Hasan tetap masuk sebagai investor.
"Saya menangkap ada reorientasi pengelolaan bisnis pada GOTO. Manajemen mulai berusaha sungguh sungguh menciptakan laba. Pengurangan aktivitas bakar duit, dan upaya penghematan di beberapa lini, cukup menunjukkan reorientasi itu," ungkapnya.
Sementara itu, Analis Ciptadana Sekuritas Gani mengatakan GOTO bakal mendapatkan e-commerce service fee secara periodik dari seluruh transaksi di Tiktok Tokopedia.
“Biaya konsultasi e-commerce triwulanan dari TikTok, sebesar Rp700-800 miliar per tahun, juga akan membantu menghasilkan arus kas operasional di GOTO yang dapat dialirkan ke investasi pertumbuhan lebih lanjut, dan sebagian dapat dikembalikan ke investor dalam bentuk pembelian kembali saham.” Kata Gani dalam laporan risetnya dikutip Kamis, (29/2/2024).
Gani merekomendasikan beli saham GOTO dengan target harga Rp150 per saham.
Sebagai informasi setelah kepemilikan mayoritas Tokopedia dipegang oleh TikTok, GOTO tidak akan lagi mengkonsolidasikan segmen e-commerce dalam laporan keuangannya.
Adapun salah satu dampak dari transaksi investasi ini adalah GOTO berpotensi membukukan rugi goodwill di 2023. Meskipun kerugian goodwill akan kembali dicatatkan, tetapi Gani menilai bahwa kerugian tersebut bersifat non-cash expenses atau tidak mempengaruhi arus kas perseroan.
Gani justru menyarankan investor perlu fokus pada target profitabilitas adjusted EBITDA positif di kuartal IV/2023.
----------------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.