Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Siapkan Capex Rp12 Triliun, Indosat Garap AI Bareng Nvidia dan Huawei

Indosat menyiapkan capex hingga Rp12,7 triliun pada 2024. Perseroan mulai serius mengembangkan AI bersama dengan Huawei dan Nvidia.
President Director and Chief Executive Officer Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha, (kiri) dan Senior Vice President of Telecom NVIDIA Ronnie Vasishta (kanan) usai menandatangani MoU di Mobile World Congress (MWC) 2024 Barcelona.
President Director and Chief Executive Officer Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha, (kiri) dan Senior Vice President of Telecom NVIDIA Ronnie Vasishta (kanan) usai menandatangani MoU di Mobile World Congress (MWC) 2024 Barcelona.

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk. (ISAT) menyiapkan capex hingga Rp12,7 triliun pada 2024. Perseroan mulai serius mengembangkan artificial intelligence (AI) bersama dengan Huawei dan Nvidia.

President Director and Chief Executive Officer Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha mengatakan untuk mendorong ekspansi pelanggan, ISAT mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp12,7 triliun pada 2024.

Capex Indosat 2024 ini digunakan untuk memperluas jangkauan, menambah kapasitas dan membuat jaringan lebih tahan banting. ISAT akan memperluas jaringannya hingga ke desa-desa di luar Pulau Jawa khususnya di wilayah Indonesia Timur seperti Maluku dan Papua.

Tidak berhenti di situ, perusahaan juga melakukan berbagai kerja sama strategis dengan berbagai mitra berskala global, mulai dari peluncuran pusat pameran inovasi, Indosat Marvelous Xperience (MX) Center, hingga kerja sama strategis dalam pengelolaan pusat data berteknologi tinggi.

Dalam perjalanan menuju perusahaan teknologi, Indosat juga terus mengembangkan layanan internet fixed broadband, termasuk melalui akuisisi sejumlah pelanggan aset milik MNC Play dalam rangka mempertegas langkahnya di bisnis Home Broadband (HBB).
  
“Hal ini mencerminkan potensi bisnis digital yang menjanjikan,” kata Vikram dikutip Kamis (29/2/2024).

Selain itu, Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) dan Huawei menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk pengembangan digital berbasis kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), aplikasi industri, pembangunan ekosistem, dan pengembangan kompetensi talenta.

Melalui penandatanganan MoU, Indosat Ooredoo Hutchison dan Huawei sepakat bahwa AI telah menjadi pendorong kemajuan teknologi global saat ini dan gelombang transformasi industri. AI juga memiliki pengaruh besar pada transformasi industri serta kehidupan manusia.

"Hal ini merupakan bagian dari tujuan besar Indosat untuk menghubungkan dan memberdayakan seluruh masyarakat Indonesia dengan mempercepat transformasi digital bangsa," kata Vikram.

Dia menuturkan bahwa kemitraan tersebut memungkinkan perusahaan untuk memaksimalkan penawaran layanan dengan memanfaatkan ekosistem AI dan cloud.

"Kami optimis inisiatif ini akan membawa Indosat di garda depan dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045," ujarnya.

Indosat juga semakin agresif terhadap AI dengan malin kerja sama strategis dengan raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS), NVIDIA.

Melalui kerja sama ini, layanan AI Cloud milik Indosat dan Lintasarta yang didukung oleh NVIDIA akan mengembangkan pusat data generasi baru yang berkelanjutan, hyper-connected dan dilengkapi kecerdasan buatan

Vikram Sinha mengatakan teknologi ini nantinya akan diimplementasikan pada pusat data yang dioperasikan oleh BDx Indonesia, sebuah perusahaan patungan Indosat Ooredoo Hutchison, Lintasarta, dan BDx Data Center. 

Sebagai technology powerhouse, kata Vikram, Indosat bercita-cita menjadi salah satu penggerak utama dari demokratisasi digitalisasi di Tanah Air. Hal ini sejalan dengan komitmen jangka panjang Indosat untuk menghubungkan dan memberdayakan seluruh masyarakat Indonesia. 

“Kolaborasi dengan NVIDIA akan memainkan peranan krusial dalam mencapai visi tersebut,” kata Vikram.

GPU-as-a-Service (Deka GPU) milik Lintasarta menyediakan akses ke kemampuan AI/Machine Learning mumpuni yang didesain khusus untuk pekerjaan komputasi berat, termasuk penyediaan infrastruktur, platform, dan layanan bare metal. 

Layanan Bare Metal adalah layanan cloud publik yang pelanggan menyewa sumber daya perangkat keras khusus dari penyedia layanan jarak jauh. Ini menawarkan sumber daya perangkat keras tanpa sistem operasi yang terinstal atau infrastruktur virtualisasi.

Kapabilitas ini akan memastikan layanan supercomputing cloud yang andal, serta memanfaatkan AI untuk menciptakan inovasi bagi penggunanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper