Bisnis.com, JAKARTA -- PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID resmi menambah 14% kepemilikan di PT Vale Indonesia Tbk. (INCO). Nilai divestasi ini berada di bawah harga pasar, yakni Rp3.050 per saham.
Chief Executive Officer (CEO) MIND ID Hendi Prio Santoso menuturkan nilai divestasi saham INCO ini adalah Rp3.050 per lembar, atau dengan total US$300 juta.
"Pembayaran akan diselesaikan Insha Allah bulan Juni," kata Hendi, Senin (26/2/2024).
Adapun jika melihat harga divestasi tersebut, harga divestasi ini berada di bawah harga penutupan saham INCO per Senin (26/2/2024). Saham INCO tercatat ditutup pada level Rp3.830 atau turun 3,04% pada perdagangan hari ini.
Artinya, harga divestasi ini lebih rendah 20,3% dibandingkan dengan harga pasar INCO saat ini.
Analis Mirae Asset Sekuritas Rizkia Darmawan menuturkan pihaknya masih menunggu edaran resmi dari INCO mengenai divestasi ini. Darmawan menjelaskan melihat dari posisi terakhir tahun 2023, book value per share INCO ada pada level sekitar Rp4.000 per saham.
Baca Juga
Darmawan menuturkan apabila harga perlembar divestasi berada di bawah level tersebut, maka harganya terdiskon dibandingkan dengan book value-nya. Menurutnya, hal ini akan memicu sentimen bagi para investor.
"Tetapi seharusnya secara fundamental tidak akan berpengaruh banyak," kata Darmawan dihubungi Senin (26/4/2024).
Sebelumnya, Stockbit Sekuritas dalam risetnya menjelaskan meski harga divestasi 14% saham INCO berpotensi lebih rendah dari harga pasar, Stockbit Sekuritas menilai kecil kemungkinan harga saham INCO di market akan turun sampai level yang sama.
Hal ini mengingat divestasi ini merupakan syarat bagi INCO untuk memperoleh perpanjangan konsesi IUPK, sehingga wajar jika pemerintah mendapatkan harga lebih rendah.
Dalam jangka panjang, Stockbit Sekuritas melihat performa saham INCO akan dipengaruhi oleh pergerakan harga jual nikel yang saat ini sedang berada dalam tekanan, dan perkembangan proyek-proyek hilirisasi nikel yang saat ini tengah dibangun.
-------------------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.