Bisnis.com, JAKARTA - Saham emiten produsen beras, PT Wahana Inti Makmur Tbk. (NASI) dan PT Buyung Poetra Sembada Tbk. (HOKI) terpantau tengah melejit seiring dengan kenaikan harga beras.
Mengacu data RTI Business, Senin (26/2/2024) pukul 10.00 WIB, saham NASI terpantau melambung 14,47% atau 11 poin ke level Rp87 per saham. Sedangkan saham HOKI naik 2,69% ke level Rp191 per saham.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana merekomendasikan trading buy untuk saham NASI dengan level support Rp80 dan level resisten Rp93 per saham. Sedangkan target harga saham NASI di rentang Rp97-Rp102 per saham.
"Saham HOKI juga direkomendasikan trading buy dengan target harga Rp200-Rp204 per saham. Level support di Rp181, sedangkan level resisten di Rp196 per saham," ujar Herditya kepada Bisnis, Senin (26/2/2024).
Adapun pada pagi ini hingga pukul 10.00 WIB, saham NASI ditransaksikan sebanyak 33.298 kali dengan volume 60,71 juta saham. Alhasil, nilai transaksi tembus Rp5,16 miliar. Sementara itu, secara year-to-date (ytd) saham NASI naik 10,39%.
Di lain sisi, saham HOKI ditransaksikan sebanyak 5.514 kali dengan volume 23,70 juta saham, nilai transaksi saham HOKI tembus Rp4,50 miliar. Secara ytd, saham HOKI menguat 9,83%.
Baca Juga
Sebagai informasi, PT Buyung Poetra Sembada Tbk. (HOKI) merupakan produsen beras merek Cap Topi Koki. Sedangkan PT Wahana Inti Makmur Tbk. (NASI) memiliki berbagai produk beras di antaranya Dua Tani, Kenta, Hideaki, hingga Kiyoshi Rice.
Diberitakan sebelumnya, Berdasarkan panel harga pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), Senin (26/2/2024) pukul 08.50 WIB, rata-rata harga beras kualitas premium naik 1,41% menjadi Rp16.530 per kilogram (kg), sedangkan harga beras medium turun 0,49% menjadi Rp14.180 per kg.
Harga beras hari ini masih di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah dalam Peraturan Badan Pangan Nasional (Perbadan) No. 7/2023 sebesar Rp10.900-Rp11.800 per kg untuk beras medium dan Rp13.900-Rp14.800 per kg untuk beras premium.
Kenaikan harga beras tersebut terjadi menjelang bulan Ramadan 1445 H yang akan jatuh pada Maret 2024. Namun, Perusahaan Umum Bulog (Perum Bulog) memastikan akan segera turun.
______
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.