Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anjlok 63% dari Harga IPO, Bursa Suspensi Saham Ayam Goreng Nelongso (BAIK)

Harga terus anjlok, Bursa Efek Indonesia (BEI) menyetop perdagangan saham Ayam Goreng Nelongso (BAIK) pada perdagangan hari ini, Senin (26/2/2024).
Harga terus anjlok, Bursa Efek Indonesia (BEI) menyetop perdagangan saham Ayam Goreng Nelongso (BAIK) pada perdagangan hari ini, Senin (26/2/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Harga terus anjlok, Bursa Efek Indonesia (BEI) menyetop perdagangan saham Ayam Goreng Nelongso (BAIK) pada perdagangan hari ini, Senin (26/2/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) menyetop perdagangan emiten pemilik jenama Ayam Goreng Nelongso, PT Bersama Mencapai Puncak Tbk. (BAIK) pada perdagangan hari ini, Senin (26/2/2024).

BEI mengumumkan suspensi saham dilakukan sehubungan dengan terjadinya penurunan harga kumulatif yang signifikan pada saham PT Bersama Mencapai Puncak Tbk. (BAIK).

"Dalam rangka cooling down sebagai bentuk perlindungan bagi Investor, BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham BAIK pada perdagangan tanggal 26 Februari 2024," papar pengumuman Bursa.

Penghentian sementara perdagangan saham BAIK tersebut dilakukan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai. Tujuannya ialah memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham PT Bersama Mencapai Puncak Tbk. (BAIK).

"Para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan," imbuh BEI.

Saham PT Bersama Mencapai Puncak Tbk. (BAIK) sebelumnya masuk radar pemantauan Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah terjadi pergerakan harga saham dan pola transaksi yang di luar kebiasaan (unusual market activity/UMA).

Mengutip keterbukaan informasi BEI pada 20 Februari 2024, saham BAIK mengalami penurunan harga saham di luar kebiasaan, dan BEI pun tengah mencermati perkembangan pola transaksi saham tersebut.

"Pengumuman Unusual Market Activity (UMA) tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal," ujar Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Yulianto Aji Sadono dalam keterangannya.

PT Bersama Mencapai Puncak Tbk. (BAIK) dipantau oleh BEI karena penurunan harga saham yang tidak wajar. Pasalnya, pada Selasa, (20/2/2024) saham BAIK Anjlok 9,59% ke posisi Rp132 per saham. Disusul pelemahan 6,82% pada Rabu (21/2) ke posisi Rp123 per saham.

Pada Jumat (23/2/2024) akhir pekan lalu, saham BAIK juga terkoreksi 8,22% ke level Rp101 per saham. Dalam sepekan, saham BAIK telah anjlok 30,82%. Adapun, saham BAIK telah ambles 63,67% jika dibandingkan harga IPO-nya di level harga Rp278 per saham.

Sebagai informasi, PT Bersama Mencapai Puncak Tbk. (BAIK) resmi listing pada 15 Februari 2024 yang lalu. Dalam IPO, PT Bersama Mencapai Puncak menawarkan 225 juta saham atau setara 20% dari total modal ditempatkan dan disetor setelah penawaran umum perdana saham.

Dengan ditetapkannya harga pelaksanaan Rp278 per saham, maka perseroan berpotensi meraup dana segar sebesar Rp62,55 miliar. Bersamaan dengan penawaran umum saham perdana, perseroan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 225 juta waran seri I atau sebesar 25% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka penawaran umum saham perdana ini disampaikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ibad Durrohman
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper