Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah dan emas bergerak dalam rentang perdagangan sempit hari ini, Jumat (23/2/2024), di tengah tarik menarik sentimen.
Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) kontrak April 2024 melemah 0,47% atau 0,37 poin ke level US$78,28 per barel pada pukul 08.20 WIB.
Sementara itu, harga minyak patokan global Brent kontrak April 2024 juga bergerak melemah 0,37% atau 0,31 poin ke level US$83,36 per barel.
Harga minyak mentah masih berada dalam rentang perdagangan sempit, di tengah sentimen bullish dari penurunan produksi OPEC+ dan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.
Di sisi lain, pasar minyak tertekan kekhawatiran terhadap prospek konsumsi dari importir utama minyak mentah, China. Hal ini menyebabkan kontrak berjangka mengambil berfluktuasi.
Analis RBC Capital Markets LLC Michael Tan mengatakan sentimen tarik-menarik harga minyak saat ini masih sama antara permintaan minyak yang cukup kuat dengan data makroekonomi China yang lemah.
Baca Juga
"Sejauh ini, sinyal-sinyal fundamental masih beragam,” jelasnya seperti dikutip Bloomberg, Jumat (23/2).
Serangan-serangan terhadap pelayaran komersial di Laut Merah oleh militan Houthi telah menambah sentimen risiko terhadap harga minyak berjangka. Kelompok ini dan para pendukung di Iran sedang mempersiapkan konfrontasi yang panjang dengan AS dan sekutunya di sekitar jalur air tersebut, terlepas dari perkembangan perang Israel-Hamas.
Meskipun stok minyak mentah AS naik di bawa perkiraan pada pekan lalu, kenaikan tersebut masuk belum menjadi justifikasi sentimen yang mendorong harga.
Persediaan minyak AS di pusat penyimpanan minyak WTI di Cushing, Oklahoma, juga meningkat untuk pekan kedua berturut-turut, namun masih di bawah rata-rata musiman.
Harga Emas
Sementara itu, harga emas global rebound setelah berakhir melemah menyusul data klaim pengangguran AS yang mengindikasikan ekonomi yang kuat. Pada investor kini menunggu data ekonomi lebih lanjut untuk mendapatkan petunjuk mengenai sikap suku bunga Federal Reserve AS.
Berdasarkan data Bloomberg, harga emas si pasar spot menguat 0,05% atau 0,93 poin ke level US$2.025,32 per troy ounce pada pukul 08.35 WIB.
Sementara itu, harga emas berjangka Comex kontrak April 2024 terpantau menguat 0,25% atau 4,9 poin ke level 2.035,60 per troy ounce.
Meskipun menguat, presiden pasar global EverBank Chris Gaffney mengatakan harga emas masih akan bertahan di kisaran sempit jika ada lebih banyak data positif terhadap ekonomi AS dan jika inflasi tidak terus mereda.
ada lebih banyak risiko penurunan pada emas dalam jangka pendek daripada kenaikan,” ungkap Gaffney seperti dikutip Reuters.
Data yang dirilis Kamis (22/2) menunjukkan warga AS yang mengajukan klaim tunjangan pengangguran baru turun pekan lalu, yang menunjukkan bahwa pertumbuhan pekerjaan kemungkinan tetap solid di bulan Februari.
Risalah pertemuan kebijakan terakhir The Fed yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan bahwa mayoritas pejabat kebijakan bank sentral khawatir dengan risiko penurunan suku bunga yang terlalu cepat.
Suku bunga yang lebih rendah meningkatkan daya tarik memiliki aset emas yang tidak menawarkan return. Pasar kinis memperkirakan sekitar 66% peluang penurunan suku bunga pada bulan Juni, menurut CME Fed Watch Tool.
”Risiko geopolitik tampaknya mendukung aspek safe-haven emas dan grafik teknikal menunjukkan bahwa emas telah membentuk level support yang cukup kuat di sekitar level $2000,” tambah Gaffney.