Bisnis.com, JAKARTA - Emiten rumah sakit (RS) Grup Mayapada milik konglomerat Dato Sri Tahir PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk. (SRAJ) menyiapkan anggaran belanja modal (capital expenditure) sebesar Rp500 miliar pada tahun 2024.
CFO Mayapada Healthcare Group Mark Lee Kristomo mengatakan, belanja modal tersebut dialokasikan untuk pembangunan rumah sakit baru, hingga pembelian alat kesehatan.
“Capex yang kami rencanakan di tahun 2024 adalah sekitar Rp500 miliar, ini akan untuk pembangunan RS Mayapada di IKN Nusantara yang saat ini sudah berjalan. Lalu yang kedua adalah untuk progres pembangunan RS Mayapada di Jakarta Timur," ujar Mark dalam paparan publik Rabu (21/2/2024).
Sebagai pengingat, ground breaking RS Mayapada di IKN usantara telah dilaksanakan pada 1 November 2023. Pembangunan RS di IKN Nusantara itu dikebut dan rencananya akan segera beroperasi pada semester II/2024.
Sementara itu, pembangunan RS Mayapada di Jakarta Timur dimulai pada Desember 2023, dan diharapkan dapat segera beroperasi pada akhir 2025 atau awal 2026.
Selain untuk pembangunan rumah sakit, belanja modal SRAJ juga akan dialokasikan untuk investasi pembelian alat-alat kesehatan.
Baca Juga
"Kalau saya mengungkapkan Rp500 miliar itu total capex, anggaran untuk alat kesehatan mungkin akan berkisar 20%-25% dari itu. Jadi sekitar Rp125 miliar untuk alat kesehatan," ujarnya.
Sebagai informasi, perseroan saat ini memiliki 6 unit rumah sakit yang berlokasi di Tangerang, Jakarta Selatan, Bogor, Jakarta (Kuningan), Surabaya, dan Bandung dengan total 1.120 tempat tidur, dan luas lahan 88.916 m2.
Pada 2024, RS Mayapada akan bertambah menjadi 7 unit seiring dengan beroperasinya rumah sakit di IKN Nusantara. Dalam jangka panjang hingga tahun 2027, SRAJ menargetkan akan membangun 10-12 RS Mayapada dengan kapasitas 2.200 tempat tidur.
Ditinjau kinerjanya, per kuartal III/2023, pendapatan SRAJ tembus Rp1,81 triliun atau naik 77,15% year-on-year (yoy) dibandingkan periode yang sama pada tahun 2022 sebesar Rp1,40 triliun.
Namun, beban langsung perseroan membengkak menjadi Rp1,29 triliun dibanding periode sama 2022 sebesar Rp987,81 miliar. Alhasil, SRAJ masih membukukan rugi bersih Rp39,62 miliar pada 9 bulan 2023.